jpnn.com, BANTUL - Para nelayan di Pantai Depok, Kabupaten Bantul, Yogyakarta sedang dimanjakan dengan hasil melaut yang melimpah. Saking melimpahnya ikan, perahu jukung yang biasa dipakai nelayan melaut bisa mengangkut berkuintal-kuintal tangkapan.
Tentu saja nelayan Pantai Depok benar-benar gembira. Sebab, mereka sempat mengalami paceklik cukup lama.
BACA JUGA: FLS2N 2017 Resmi Ditutup, Yogyakarta Juara Umum
”Mulai melaut pagi, pulang jam 11.00 sudah dapat uang Rp 5 juta,” tutur seorang nelayan Pantai Depok Dardi Nugroho seperti diberitakan Radar Jogja.
Ada beragam jenis ikan pada musim kali ini. Mulai bawal, tengiri, layur, tombol hingga lobster.
BACA JUGA: Nelayan Merasa Diuntungkan Kebijakan Menteri Susi
Menurut Dardi, tak perlu melaut hingga ke tengah untuk memperoleh ikan tangkapan. Cukup dengan menebar jaring beberapa meter dari bibir pantai, nelayan bisa membawa pulang tangkapan yang melimpah.
”Nelayan do bingung saking akehe (nelayan pada bingung karena ikan yang melimpah),” ucapnya.
BACA JUGA: Asyik, Rute Penerbangan Kupang-Australia Akan Dibuka Kembali
Ketua TPI Pantai Depok Tarmanto mengungkapkan, melimpahnya hasil ikan tangkapan itu sudah terjadi sejak awal September lalu. Musim panen ini diprediksi bakal berlangsung hingga akhir tahun.
Data TPI menunjukkan selama September saja hasil tangkapan seluruh nelayan mencapai 53 ton. ”Jenis ikan tertentu seperti bawal dan lobster dijual ke Jakarta dan Surabaya,” ungkapnya.
Tarmanto melihat, musim panen kali ini ibarat waktu berbuka. Sebab, hampir enam bulan lebih para nelayan benar-benar paceklik.
Selain tangkapan minim, kondisi gelombang di kawasan Pantai Depok tak bersahabat. Kendati begitu, Tarmanto mencatat penghasilan para nelayan setiap tahunnya cukup lumayan.
”Setahun ada yang dapat Rp 200 juta. Paling rendah Rp 65 juta,” sebutnya.
Nah, sebagai ungkapan rasa syukur masyarakat di kawasan Pantai Depok bakal menggelar sedekah laut. Rencananya, tradisi tahunan yang biasanya digelar setiap Jumat Kliwon bulan Sura bakal dihelat hari ini.
”Karena Jumat Kliwon terlalu mepet akhirnya kami undur,” kata Ketua Koperasi Mina Bahari 45 Sutarlan.
Tidak sekadar melarung berbagai uba rampe ke laut, seluruh elemen masyarakat seperti pemilik warung kuliner, pedagang asongan hingga para nelayan di kawasan Pantai Depok juga memberi urunan membuat nasi takir.
Total ada 6.000 nasi takir yang bakal dibagikan kepada pengunjung. ”Karena semua merasa mencari hidup di sini,” tambahnya.(zam/ila/ong/jpg)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Iis Malu Banget, Baru Nikah 3 Bulan Sudah Melahirkan
Redaktur & Reporter : Antoni