Ferdi Tanoni mencontohkan kegiatan memancing selama beberapa tahun terakhir di Oecusse sampai bulan September 2009 relatif stabil, dapat diandalkan dan dapat diramalkan
BACA JUGA: Pilkada Blora Rawan Konflik
Namun kata dia, pada minggu kedua bulan September 2009 hasil tangkapan menurun tajam sekurang-kurangnya 50 persen dan di beberapa lokasi lebih buruk dengan penurunan 70-80 persen sampai akhir Desember 2009Sementara pendapatan dan protein bagi masyarakat di Oecusse selama bulan berjalan juga berkurang, menyebabkan kekurangan gizi pada anak-anak
BACA JUGA: Akhirnya RS Sanglah Digelontor VAR
Bangkai ikan yang diamati di bulan September/Oktober di daerah barat dan tengah, termasuk, cumi-cumi, hiu dan lumba-lumba ditemukan pertama kali oleh seorang nelayan tua dan pernah menyaksikan ikan lumba-lumba mati di pantai"Ikan lumba-lumba di sepanjang pantai seluruh Oecusse telah lenyap
BACA JUGA: Pencemaran Laut Timor Sangat Parah
Penampakan migrasi ikan paus untuk Oktober sampai Desember 2009 kurang dari 10 persen dibandingkan tiga tahun sebelumnya," imbuhnyaYang sangat mengejutkan adalah sebagian besar jenis ikan Sarden telah lenyapKejernihan air pada pertengahan September hingga Oktober 2009 sangat burukMasyarakat menggambarkannya air laut telah berubah menjadi warna putih menyerupai susu. Dikhawatirkan, jenis ikan Sarden ini benar-benar terancam punah.
Karenanya pemimpin masyarakat di Oecusse berpikir bahwa mungkin salah satu Dewa mereka telah menghukum mereka dengan mengambil ikan itu sehingga mereka malu untuk melaporkan situasi atau untuk berbagi informasi dengan masyarakat lain dan pemerintah.
Ferdi Tanoni menambahkan fakta yang dikemukakan ini sama persis seperti yang dirasakan dan dialami masyarakat Timor Barat, Rote Ndao, Sabu, Alor dan Sumba"Akan tetapi anehnya Pemerintah Indonesia tetap hanya berdiam diri seolah sedang menunggu sesuatu yang tidak pernah diungkapkan," pungkasnya(vit/fuz)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jayapura ingin Berganti Nama
Redaktur : Tim Redaksi