jpnn.com - JAKARTA -- Ikatan Doktor Ilmu Manajemen (Ikadim) bekerja sama dengan Majelis Permusyawaratan Rakyat RI menyelenggarakan Sosialisasi 4 Pilar MPR (Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI) di Ruang Abdul Muis Gedung Nusantara DPR/MPR, Jumat 31 Maret 2023.
Sosialisasi itu juga dirangkai dengan peluncuran perdana buku "Manajemen SDM dalam Perspektif Islam" karya para doktor yang tergabung dalam Ikadim.
BACA JUGA: FIFA Coret Indonesia sebagai Tuan Rumah Piala Dunia U-20, PKS: Masih Ada Kompetisi Lain
Acara dibuka Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid. Sambutan berturut-turut oleh Presidium Ikadim yang juga Ketua Fraksi PKS DPR Jazuli Juwaini, serta Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid.
Turut hadir sebagai narasumber Profesor Dedi Purwana dan Profesor Hamidah dari Universitas Negeri Jakarta.
BACA JUGA: Respons Jazuli Juwaini soal Pileg Proporsional Tertutup atau Terbuka
Hidayat Nur Wahid mengapresiasi kontribusi Ikadim dalam memajukan SDM Indonesia melalui penerbitan buku dan karya intelektual.
Hidayat juga berharap doktor-doktor Ikadim bisa menghadirkan pemikiran yang kritis, namun, tetap bijaksana dalam perbedaan pendapat sehingga dapat terus menyatukan bangsa Indonesia sebagaimana dicontohkan oleh para pendiri bangsa yang juga berlatar dari kalangan terpelajar.
BACA JUGA: Soal Larangan Bukber, Habib Aboe: Kasihan Presiden, Sepertinya Ada Pembisik Salah yang Kasih Masukan
Sementara itu, Jazuli Juwaini mengatakan penyusunan buku MSDM dalam perspektif Islam ini merupakan kontribusi riil dan konkret doktor-doktor ilmu manajemen untuk memajukan SDM menghadapi tantangan masa depan.
"Kolaborasi dengan MPR RI melalui fasilitasi Wakil Ketua MPR H.M. Hidayat Nur Wahid sengaja dilakukan karena buku ini sarat dengan nilai-nilai kebangsaan dan mengambil spirit dari sila-sila Pancasila dan UUD 1945," ungkap Jazuli.
Menurut Jazuli, Indonesia sebagai sebuah negara yang memiliki SDM luar biasa besar dapat menjadi kekuatan yang tak tertandingi oleh negara-negara lain jika dikelola dengan baik dari sisi karakter maupun kompetensinya.
Tantangan Indonesia cukup berat karena daya saing SDM Indonesia berdasarkan data IMD 2022 berada pada peringkat 44 dari 64 negara.
Sementara Indeks Pembangunan Manusia (IPM) berdasarkan data World Bank tahun 2022 berada pada posisi 130 dari 199 negara.
"Kita ingin SDM Indonesia makin maju dan berkarakter sebagaimana amanat UUD 1945 Pasal 31 Ayat 3 bahwa tujuan pendidikan nasional adalah untuk mencetak generasi yang beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa," terangnya.
Oleh karena itu, lanjut Jazuli, semua pihak harus berkontribusi dalam mengembangkan SDM bangsa melalui berbagai pendekatan baik dalam keluarga, sekolah hingga lingkungan masyarakat.
Menurut dia, di antara pendekatan yang sangat efektif untuk membentuk karakter adalah melalui pendekatan religi agama, agama apa pun yang ada di Indonesia.
Pada ruang inilah Jazuli menyatakan kontribusi Ikadim sebagai organisasi profesi yang terus mengobarkan semangat intelektual bagi generasi-generasi yang akan datang. "Dengan begitu, diharapkan Indonesia akan menjadi negara yang lebih sejahtera dan berdaya di masa depan,” pungkas Jazuli dalam siaran persnya. (boy/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi