Ikatan Fisioterapi Indonesia Siap Sukseskan Asian Games 2018

Senin, 11 Juni 2018 – 11:03 WIB
Ketua Umum IFI 2016-2021 Moh Ali Imron saat konferensi pers dalam perayaan HUT ke-50 IFI di Jakarta, Minggu (10/5). Foto: IFI

jpnn.com, JAKARTA - Ikatan Fisioterapi Indonesia (IFI) siap menyukseskan Asian Games 2018. Salah satu caranya dengan mengerahkan tenaga ahli bersertifikat internasional.

Ketua Umum IFI 2016-2021 Moh Ali Imron mengatakan, atlet berpotensi mengalami cedera saat bertanding.

BACA JUGA: Polwan Cantik Bagi-bagi Boneka Asian Games 2018 ke Pemudik

“Untuk menghindari kesalahan saat penanganan cedera, IFI telah menyiagakan 40 tenaga ahli bersertifikat internasional selama berlangsungnya Asian Games,” kata Ali saat merayakan HUT ke-50 IFI di Jakarta, Minggu (10/5).

Ali tidak memerinci penempatan puluhan fisioterapi itu. Namun, para tenaga ahli itu akan diterjunkan ke cabang olahraga yang atletnya rentan cedera.

BACA JUGA: Timnas Triatlon Asian Games 2018 Segera Coret 8 Atlet

Selain itu, para fisioterapis itu juga akan ditempatkan di klinik dan rumah sakit yang menjadi rujukan panitia Asian Games.

“Tenaga ahli IFI akan berada di venue-venue seperti sepak bola, basket, tinju, dan cabang olahraga yang berpotensi terjadi cedera. Untuk cabang olahraga seperti bridge atau catur, IFI tak akan menempatkan tenaga fisioterapisnya,” ujar Ali.

BACA JUGA: Gagal Dapat Visa, Tim BMX Asian Games 2018 Batal ke Korsel

Dia menjelaskan, komunikasi antara IFI dengan Inasgoc semakin intensif menjelang pelaksanaan Asian Games 2018.

Ali menambahkan, fisioterapi berbeda dengan urut atau massage. Menurut dia, para tenaga ahli IFI susah paham dengan cedera lantaran telah dibekali ilmu.

“Berbeda dengan yang dilakukan tukang urut atau sejenisnya. Mereka masih mencari-cari penyebab terjadinya cedera. Jika atlet yang cedera ditangani oleh tenaga ahli IFI, besar kemungkinan mereka akan sembuh,” tegas Ali.

Dalam kesempatan itu, Ali juga membeberkan perkembangan IFI. Saat ini organisasi yang didirikan Suharso itu sudah memiliki lebih dari 12 ribu anggota.

“IFI kini ada di 134 kabupaten di seluruh provinsi di tanah air. Namun, jika dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia, jumlah tenaga fisioterapi IFI masih sangat kurang. Perhitungannya, satu tenaga ahli IFI harus menangani sekitar 35 ribu orang,” lanjut Ali.

Dia membandingkan situasi di Indonesia dengan Jepang. Menurut Ali, satu fisioterapis di Jepang hanya menangani sekitar lima ribu orang.

Sementara itu, satu fisioterapis di Taiwan hanya menangani sekitar sepuluh ribu orang.

“Idealnya, satu tenaga ahli IFI hanya menangani sepuluh ribu orang. Untuk bisa menjadi seorang fisiterapis, seorang mahasiswa lulusan ilmu fisioterapi tak cukup hanya memiliki ijazah. Dia juga harus memiliki surat tanda regristasi (STR) dan surat izin praktik,” tegas Ali. (jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Asian Games 2018: Eko Butuh 2 Kg Samai Catatan Olimpiade


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler