jpnn.com, JAKARTA - Global Alliance for Improved Nutrition (Gain) terus berupaya mengedukasi masyarakat agar bisa mengurangi susut dan limbah pangan.
Dalam usahanya itu, Gain menggandeng pemerintah, pemerhati lingkungan nasional dan internasional.
BACA JUGA: Susut dan Limbah Pangan Berdampak pada Kualitas Gizi Masyarakat
Dr. Lawrence Haddad selaku Direktur Eksekkutif Gain mengatakan, salah satu efektif untuk meningkatkan kesadaran mengurangi susut dan limbah pangan adalah dengan menciptakan peluang bisnis dengan insentif yang kuat.
Hal ini agar para produsen tidak melakukan pemborosan terhadap pangan dan produk yang ditanam serta dipanen dengan waktu yang panjang.
BACA JUGA: Tips Donna Agnesia Menjaga Kebutuhan Gizi Anak di Kala Pandemi
“Kami harus membantu para pelaku bisnis melakukan hal ini,” kata Dr. Lawrence, dalam webinar bertemakan ‘Mengurangi Susut dan Limbah Pangan di Masa Pandemi Covid-19’, baru-baru ini.
Menurutnya, sektor publik memiliki peran yang cukup siginifikan untuk membangun infrastruktur yang kuat dan terus menjadi tantangan besar.
BACA JUGA: Mengenal Pentingnya Gizi Mikro untuk Kebutuhan Sang Anak
Pasalnya, bisnis di Indonesia cukup dinamis (vibrant) dan terus berkembang pesat.
“Kami akan terus membutuhkan solusi teknologi rantai pendingin berbiaya rendah untuk mengatasi beberapa tantangan tata ruang dan infrastruktur yang dihadapi di negara ini," tuturnya.
Berbicara soal susut dan limbah pangan dari aspek gizi dan nutrisi, Dr. Dhian Dipo, Direktur Gizi Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan mengatakan, mengurangi susut dan limbah pangan adalah sebuah investasi.
“Apa yang selama ini kami lakukan adalah mengedukasi masyarakat terhadap perubahan perilaku dan menekankan praktik yang baik melalui visualisasi efektif dari makanan seimbang yang dilakukan misalnya melalui inisiatiaf ‘isi piringku’ yang menunjukkan pola makan seimbang dan bergizi," ujarnya.
Berkenaan dengan masalah pengukuran dampak, Craig Hanson dari WRI menambahkan bahwa sekarang adalah waktunya untuk menanggapi serius tentang mengurangi susut dan limbah pangan.
"Ini dapat dijadikan respons terhadap pandemi Covid-19, terhadap perubahan iklim, dan pada dasarnya, ini sangat baik untuk lingkungan, bisnis, dan negara kita jika mengadopsi pendekatan target-mengukur-tindakan," pungkasnya. (jlo/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh