Susut dan Limbah Pangan Berdampak pada Kualitas Gizi Masyarakat

Selasa, 29 September 2020 – 22:44 WIB
Program IPLAN GAIN dukung peningkatan UMKM perikanan. Foto: dok. GAIN

jpnn.com, JAKARTA - Global Alliance for Improved Nutrition (GAIN) bersama Indonesia dan Jejaring Pascapanen untuk Gizi Indonesia (JP2GI) terus berupaya meningkatkan kesadaran untuk mengurangi susut dan limbah pangan agar dapat memenuhi kebutuhan gizi masyarakat.

Hal ini untuk mendukung peningkatan pengetahuan dan pembelajaran tentang susut hasil pascapanen serta upaya pengurangannya untuk perbaikan gizi masyarakat dan menata jalur distribusi dan pasar agar lebih baik, hususnya di bidang perikanan.

BACA JUGA: Mengenal Pentingnya Gizi Mikro untuk Kebutuhan Sang Anak

GAIN dan JP2GI juga mendorong perbaikan sektor UMKM pangan dan perikanan yang belakangan terdampak pandemi Covid-19.

“Kami terus berupaya memberikan edukasi kepada masyarakat untuk lebih peduli terhadap makanan,” kata Ravi Menon, County Director GAIN Indonesia, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (29/9).

BACA JUGA: Gizi Buruk Tingkatkan Risiko Anak Meninggal Karena Covid-19

Melalui Hari Kesadaran Susut dan Limbah Pangan Sedunia pada 29 September, lanjut Ravi, GAIN dan JP2GI berupaya mempromosikan riset dan inovasi agar tidak ada makanan yang terbuang.

“Menyedihkan kalau makanan sudah susah-susah kami produksi harus rusak dan terbuang sebelum sampai ke konsumen karena kurangnya teknologi, infrastruktur, dan inovasi," ujarnya.

BACA JUGA: Mensos: Penanganan Stunting tidak Sekedar Masalah Gizi

Hasanudin Yasni, penasehat JP2GI menambahkan, pihaknya juga terus mendorong pelaku UMKM mengurangi susut hasil dan limbah pangan dengan melakukan berbagai langkah efesiensi.

Seperti mengubah pola pemasaran ke sistem digital, melakukan inovasi produk, dan menambah fasilitas pendingin khusus untuk industri perikanan.

"Salah satu langkah yang paling penting agar susut dan limbah berkurang adalah dengan mengurangi kerusakan pangan dengan memperbaiki rantai dingin dan di tengah industri digital yang saat ini ada,” tuturnya.

Penjualan dengan menggunakan media online juga dinilai menjadi sarana yang bagus untuk bisa mengembangkan UMKM pangan dan perikanan yang ada di Indonesia.

Ketua JP2GI Dr. Soen'an Hadi Poernomo mengatakan, pelaku UMKM pangan dan perikanan diharapkan bisa berbenah dan memanfaatkan kemajuan teknologi digital dalam mengembangkan produknya.

"Pengusaha harus mampu mengatur rantai distribusi untuk bisa memaksimalkan produknya agar bisa dimanfaatkan masyarakat dengan memaksimalkan penerapan 5G yakni GHP (Good Handling Practice), GDP (Good Distribution Practice), GWP (Good Warehouse Practices), GRP (Good Retail Practices) dan GLP (Good Laboratory Practices),” tandasnya. (jlo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler