Ikhtiar GMRI dan Kiki Syahnakri Dorong Rekonsiliasi demi NKRI

Kamis, 22 Oktober 2020 – 22:39 WIB
Pendiri Gerakan Moral Rekonsiliasi Nasional (GMRI) Eko Sriyanto Galgendu dan Letjen (Purn) Kiki Syahnakri dalam pertemuan di SCBD, Jakarta Selatan, Kamis (22/10). Foto: dokumentasi GMRI

jpnn.com, JAKARTA - Berbagai pihak terus menyuarakan pentingnya rekonsiliasi nasional. Salah satu inisiatif untuk mendorong pemulihan hubungan persaudaraan dan persahabatan itu datang dari Gerakan Moral Rekonsiliasi Nasional (GMRI).

Pendiri GMRI Eko Sriyanto Galgendu menyatakan, pihaknya berencana menggelar Rekonsiliasi Kebangsaan Indonesia pada Senin pekan depan (26/10).

BACA JUGA: Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi Akan Dihidupkan Lagi

Menurutnya, sejumlah tokoh nasional seperti Menko Polhukam Moh Mahfud MD, Ketua Umum Pimpinan Pusat Purnawirawan TNI AD (PPAD) Letjen (Purn) Kiki Syahnakri dan budayawan Jaya Suprana akan hadir pada acara itu.

Eko mengaku sudah berkirim pesan WhatsApp kepada Menko Polhukam Mahfud MD. Jaya Suprana pun ikut melobi Mahfud.

BACA JUGA: Menurut Letjen Agus Widjojo, Polemik soal PKI Bersifat Politis untuk Menghancurkan Lawan

"Kan mereka berteman. Pak Jaya sudah sepakat," kata Eko dalam pertemuan di kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Kamis (22/10).

Pengusaha kuliner itu menambahkan, para warga keturunan Tionghoa juga akan hadir pada Rekonsiliasi Kebangsaan Indonesia. Menurutnya, Kiki Syahnakri akan mendorong para keturunan Tionghoa bahu-membahu dengan sesama anak bangsa guna mengatasi persoalan kekinian.

BACA JUGA: Marwan Jafar Serukan Rekonsiliasi Nasional

"Bapak (Kiki Syahnakri, red) tanggal 26 Oktober memberikan sambutan, memotivasi teman-teman keturunan Tionghoa untuk  berani menyatakan sikap dan berbuat," kata Eko.

Lebih lanjut Eko mengatakan, Kiki akan mengobarkan nasionalisme pada acara itu. "Pak Kiki sangat sabar juga untuk menyebarkan virus kebangsaan," kata Eko.

Sementara Kiki mengapresiasi inisiatif GMRI tersebut. Mantan wakil KSAD itu menharapkan ikhtiar mendorong rekonsiliasi tersebut bisa diperluas.

"Bagi saya ini sangat penting. Seperti Mas Eko bilang menyebarkan virus nasionalisme. Mungkin ke depan harus diperluas, suku-suku Papua atau mungkin keturunan Arab juga perlu dirangkul," ujar mantan Panglima Penguasa Darurat Militer Timor Timur itu.(aj/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler