jpnn.com, KLUNGKUNG - Penjabat (Pj) Bupati Klungkung I Nyoman Jendrika membagikan pupuk organik gratis di beberapa desa.
Pupuk organik tersebut merupakan hasil produksi dari Tempat Olah Sampah Setempat (TOSS).
BACA JUGA: Intani-Pegadaian Peduli Beri Pelatihan Pertanian Organik
Menurut I Nyoman Jendrika, kegiatan tersebut sekaligus langkah solutif mengantisipasi kelangkaan pupuk susbidi kimia.
"Inilah salah satu bentuk komitmen Pemkab Klungkung dalam mendukung dan mewujudkan pertanian organik," ujar I Nyoman Jendrika, dalam keterangannya, Selasa (6/2).
BACA JUGA: UMKM Malang Sukses Ekspor Perdana 74 Ton Pupuk Organik ke Timor Leste
Adapun pembagian pupuk organik dilakukan di Desa Selisihan Kawan sebanyak 40 ton dan Desa Gembalan sebanyak 10 ton.
Pupuk organik yang diberikan dibuat menggunakan metode Osaki Jepang dan telah diujicobakan untuk tanaman padi, jagung, kedelai, bawang, dan cabai.
BACA JUGA: Dukung Pertanian Ramah Lingkungan, Kementan Masifkan Penggunaan Pupuk Organik
"Mudah-mudahan nanti dengan pertanian organik ini tanah menjadi sehat dan petani makin menjadi sehat," tuturnya.
Data dari Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan Kabupaten Klungkung, pupuk osaki bisa meningkatkan hasil panen.
Uji coba pada 2021, hasil panen tanaman kedelai yang menggunakan pupuk osaki menghasilkan 2,4 ton kedelai per hektare. Sedangkan menggunakan pupuk kimia hasilnya sekitar 1,3 ton per hektare
"Pupuk osaki merupakan inovasi Pondok Kompos Osaki Klungkung (Pokok). Inovasi ini menjadi salah satu upaya Klungkung dalam mengolah sampah organik menjadi bernilai ekonomis," ungkapnya.
Total blok pembuatan kompos di TOSS Center sebanyak 24 unit. Adapun estimasi penampungan fermentasi sampah organik sebanyak 15 ton setiap bloknya.
"Jadi, ada 540 ton kapasitas sampah yang bisa diubah menjadi pupuk osaki," jelas I Nyoman Jendrika.
Sementara itu, Ketua paguyuban petani Desa Selisihan Kawan Ketut Sarjiman menyambut baik pemberian pupuk organik gratis di saat kelangkaan pupuk kimia.
"Kami mengharapkan seterusnya mendapat perhatian dari pemerintah,” kata Sarjiman. (jlo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh