jpnn.com, JAKARTA - Langkah konkret pemerintah dalam percepatan menuju industri elektrifikasi memacu pihak agen pemegang merek (APM) mobil di Indonesia berlomba-lomba menghadirkan lini kendaraan bertenaga listrik di tanah air.
Sejauh ini, pemerintah melalui kementerian terkait tengah menyusun pola regulasi dan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia, mulai dari hulu hingga hilir.
BACA JUGA: Penasaran dengan Mobil Listrik Wuling? Mampir Saja ke Sini
Melalui tahapan-tahapan yang terencana diharapakan pada 2050 jalan-jalan di Indonesia sudah didominasi mobil dan sepeda motor listrik.
Menyambut komitmen pemerintah dalam percepatan tersebut, sejumlah APM pun mulai menyatakan kesiapan mereka, tak terkecuali Wuling - pabrikan mobil asal Tiongkok.
BACA JUGA: Berita Duka, Angwari Meninggal Dunia Saat Hendak Ambil Wudu
Dalam sebuah kesempatan, Presiden Direktur Wuling Motors Shi Guoyong mengatakan pihaknya saat ini sedang berusaha menyiapkan skema pemasaran kendaraan listrik di Indonesia, apakah bakal memproduksi langsung atau melakukan impor terurai.
Wuling sendiri terbilang masif melahirkan lini mobil listrik murni berukuran kompak, antara lain E100, E200, dan yang terbaru Mini EV.
BACA JUGA: Peristiwa Menimpa Romi dan Rahmad Ini Harus Jadi Pelajaran Bagi Seluruh Masyarakat
Bahkan, Wuling sudah jauh hari memperkenalkan sejumlah mobil listriknya kepada masyarakat di Indonesia, tepatnya sejak pameran otomotif GIIAS 2018.
"Komitmen kami untuk pasar otomotif Indonesia sangat besar. Bahkan kami sangat serius untuk membawa teknologi dan juga berinvestasi dalam rangka memasuki era kendaraan elektrifikasi," kata Shi Guoyong.
"Tentunya, kami juga membutuhkan dukungan dari pemerintah untuk bersama-sama mengembangkan ekosistem EV di Indonesia."
Wuling menegaskan pihaknya akan terus berinovasi melahirkan lini kendaraan listrik yang sesuai kebutuhan pasar dari platform global small electric vehicle (GSEV) yang mereka kembangkan.
GSEV diklaim tidak hanya berorientasi pada teknologi kendaraan listrik, tetapi juga konektivitasi 5G, komputasi awan, hingga sistem pengendaraan otonom.
Wuling E200 dan Mini EV
Dua model yang cukup mencuri perhatian ialah E200 dan Mini EV. Mobil listrik kompak yang pertama sudah pernah dipamerkan di Indonesia Electric Motor Show (IEMS) 2019 lalu.
E200 merupakan model pengembangan dari E100, dibuat lebih fokus pada kenyamanan berkendara berkat fitur Noise, vibration, dan harshness (NVH).
Wuling juga sudah menanami teknologi Intelligent Auto Driving yang membuat E200 bisa mencari parkir sendiri dan menjemput pemilik di titik tertentu. Pengoperasiannya pun bisa lewat ponsel pintar.
Powertrain listrik murni dengan dukungan baterai lithium yang sanggup menghasilkan tenaga sebesar 29 kW dan torsi 110 Nm.
Saat kondisi baterai penuh, mobil dapat menempuh jarak hingga 250 km.
Menariknya, E200 menawarkan tiga pilihan mode berkendara yaitu Eco, Normal, dan Sport yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan.
Terkait fitur-fitur keamanan, Wuling E200 diperkuat Electronic Stability Control (ESC), Rear Parking Sensor, Parking Camera, ISOFIX, SRS Airbag, Tyre Pressure Monitoring System (TPMS), hingga sistem deselerasi ABS dan EBD.
Sementara itu, Wuling Mini EV dihadirkan sebagai pilihan mobilitas dalam kota. Maka tak heran jika jarak tempuhnya di kisaran 200 km.
Saat ini, Mini EV tersedia dalam dua pilihan baterai 9 kWh dan 14 kWh, yang diklaim mampu menghasilkan tenaga sebesar 27 hp dan mampu berlari hingga 100 kpj.
Mobil listrik mungil yang sempat dijajal oleh Menteri Koordinasi Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan itu ternyata mendapat sambutan sangat baik di tanah kelahirannya.
Berbanderol sekitar Rp 60 jutaan di Tiongkok, tak heran jika mobil listrik yang diklaim bisa menampung empat penumpang itu sukses mencatatkan penjualan 200 ribu unit (Januari – Juni 2021) dan mengalahkan dominasi Tesla. (rdo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Waspada! 151 Aplikasi Berbahaya di Hp Android Kamu, Buruan Hapus
Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha