IKN Bakal Usung Konsep Smart City yang Selaras dengan Alam

Sabtu, 02 Desember 2023 – 18:43 WIB
Temu Influencer yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika melalui Direktorat Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim dengan tema “Sudah Sejauh Mana Pembangunan IKN?” yang berlangsung pada Jumat (1/12). Foto: dok Kemenkominfo

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim Septriana Tangkary mengatakan bahwa Ibu Kota Nusantara (IKN) akan mengimplementasikan konsep smart and sustainable forest city.

Adapaun konsep tersebut sesuai visi pemerintah dalam mendorong terciptanya smart city, yang akan menyuguhkan harmoni antara pemanfaatan dan kehidupan perkotaan yang berdampingan dengan alam. 

BACA JUGA: Pemerintah Buka Peluang Investasi Sebesar-besarnya untuk Pembangunan IKN

Hal itu diungkapkan Septriana dalam talkshow Temu Influencer yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika melalui Direktorat Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim dengan tema “Sudah Sejauh Mana Pembangunan IKN?” yang berlangsung pada Jumat, 1 Desember 2023 di Gumaya Hotel, Semarang, Jawa Tengah. 

Menurut Septriana, pembangunan IKN didorong perencanaan yang meletakkan dasar-dasar teknologi ke dalam tata kelola kota untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan memberikan layanan secara efisien, efektif, dan terbuka. 

BACA JUGA: Bela Proyek IKN dari Kritikan Anies, Jubir Menteri BUMN Beber Jasa Kalimantan

“Sesuai dengan kutipan Presiden Joko Widodo, rencana pemindahan IKN merupakan sebuah upaya proses percepatan pembangunan, pemerataan, dan pemberdayaan kawasan Indonesia timur. Penetapan IKN diharapkan dapat menjadi katalis untuk menumbuhkan pusat-pusat ekonomi baru di wilayah lainnya di Indonesia,” kata Septriana.

Septriana menjelaskan semua pihak berperan dalam pembangunan ibu kota untuk mewujudkan IKN sebagai smart city.

"Kemenkominfo pun berperan dalam mengembangkan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) dan penyediaan Pusat Data Nasional (PDN)," katanya. 

Salah satu kota di Indonesia yang telah mengimplementasikan konsep smart city yaitu Kota Semarang, sejak 2013. 

Adapun dari konsep program smart city, yang telah dijalankan oleh Pemerintah Kota Semarang yaitu, Smart Governance, Smart Economy, Smart Environment, Smart Branding, Smart Living dan Smart Society. 

Ke depannya, pemerintah Kota Semarang akan melakukan efisiensi aplikasi-aplikasi yang serta mengelaborasi antara teknologi dan aplikasi, contohnya dalam pelatihan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dilakukan menggunakan AR (Augmented Reality). 

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Semarang Budi Prakosa menyampaikan penetapan dan pembangunan IKN di Kalimantan Timur merupakan lompatan dari Jawa sentris kepada Indonesia sentris.  

Beberapa kondisi menjadi potensi untuk berkembangnya Kota Semarang. 

Pertama, terhubungnya tol dari titik barat ke timur dari arah Jakarta ke Surabaya dan begitu juga sebaliknya, di mana titik lelahnya berada di Kota Semarang. 

Kedua, ada perpindahan kegiatan industri dari Jabodetabek ke Jawa Tengah. 

"Dalam konteks smart city pemahamannya tidak hanya yang berkaitan dengan teknologi informasi, tetapi berorientasi pada pelayanan sebuah kota dalam peningkatan efisiensi dan efektifas," katanya.

Sekretaris Otorita IKN Achmad Jaka Santos Adiwijaya mengatakan IKN Nusantara didesain menjadi kota yang layak huni (liveable) dan dicintai (loveable). 

Penghuninya memiliki taraf ekonomi dan sarana serta prasarana infrasktruktur yang layak, serta didesain benar-benar mempunyai roh atau soul of the city yang dapat dicintai oleh penghuni maupun pengunjung. 

Pembangunan IKN Nusantara tidak hanya berbicara tentang saat ini, tapi juga masa depan. 

Diperlukan model pembangunan yang membuat magnet baru ekonomi, sehingga posisinya lebih menyeimbangkan jarak antara setiap pulau, wilayah, dan penduduk. 

IKN Nusantara dapat menjadi superhub ekonomi yang baru selain sebagai pusat pemerintahan. 

"Hal ini untuk mendorong laju pertumbuhan ekonomi Indonesia yang lebih baik dan merata,” terang Jaka.

Guna mewujudkan sustainability forest city hanya 25 persen dari area IKN yang akan dibangun, sedangkan 75 persen sisanya akan menjadi area hijau yang termasuk 65 persen area tersebut tetap sebagai hutan tropis.(mcr10/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
IKN   teknologi   Smart City   Alam   Ekonomi  

Terpopuler