IKN Nusantara Diyakini Jadi Sumber Ekonomi Baru

Jumat, 08 April 2022 – 18:04 WIB
Gubernur Kaltim Isran Noor saat mendampingi Presiden Joko Widodo sesi ritual mengisi air dan tanah ke dalam Kendi Nusantara di titik nol IKN, Kecamatan Sepaku, PPU, Kaltim. Foto : Biro Pers Sekretariat Kepresidenan.

jpnn.com, JAKARTA - Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara gagasan Presiden Joko Widodo, diyakini bisa menjadi sumber ekonomi baru.

Aktivis Kepemudaan Karman BM menilai pembangunan IKN Nusantara sudah direncanakan begitu matang.

BACA JUGA: Soal Hubungan Raffi Ahmad dan Nita Gunawan, Denny Darko Menerawang Begini

Karman melihat kehadiran IKN Nusantara sangat berpotensi menciptakan dampak positif bagi kehidupan masyarakat.

Salah satu imbas baik dipindahkannya ibu kota negara menurut Karman, yakni meratanya pertumbuhan ekonomi.

BACA JUGA: Olla Ramlan & Aufar Terlihat Mesra Saat Sidang Perceraian, Pakar Ekspresi Ungkap Fakta Mengejutkan

Dengan begitu, bisa membuat kesejahteraan hadir bagi seluruh rakyat.

"Karena yang paling penting kalau saya melihat (IKN Nusantara) memiliki peluang untuk pemerataan ekonomi," ujar Karman.

BACA JUGA: Sudah Jelas Menteri yang Disindir Jokowi, Tak Perlu Ditutup-tutupi

Menurut Karman, IKN Nusantara sudah melalui berbagai macam kajian yang menyeluruh.

Bahkan, kajiannya telah dimulai sejak masa reformasi sampai dengan era demokrasi kepemimpinan Jokowi seperti sekarang ini.

Berbagai sektor kehidupan turut masuk dalam pembahasan. Mulai dari, sektor kemanusiaan, lingkungan, ekonomi, sosial, pendidikan, hukum serta budaya.

"Ini kajian atau wacana  yang tidak ujug-ujug. Inikan wacana sudah ada dari presiden pertama. Kemudian era Pak Soeharto juga sudah bahkan menerbitkan inpres mengenai wacana pemindahan yang kemudian dieksekusi Jokowi," kata Karman.

Karman menambahkan, kajian menyeluruh yang dilakukan Pemerintahan Jokowi merupakan langkah nyata dalam upaya merealisasikan pembangunan kerakyatan.

Sehingga terbukti dalam proses pembangunan IKN Nusantara ditahapan awal.

"Jadi kajiaanya itu sangat lengkap misalnya soal potensi masalah penduk dan sebagainya," tutur Karman.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy Artada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler