jpnn.com, JAKARTA - Pengamat Politik Adi Prayitno menanggapi permintaan Presiden Joko Widodo kepada para pembantunya untuk berhenti bicara penundaan pemilu 2024 dan perpanjangan masa jabatan presiden.
Adi menilai perkataan Jokowi menjadi upaya untuk menghentikan spekulasi liar soal penundaan pemilu dan jabatan presiden tiga periode.
BACA JUGA: Jokowi Melarang Menteri Bicara 3 Periode, Bagaimana Rencana Deklarasi APDESI?
"Setidaknya, Jokowi tegas melarang menterinya menimbulkan polemik yang justru membuat presiden makin tak populer dan cenderung mendapat respons negatif publik," kata Adi kepada JPNN.com pada Kamis (7/4).
Direktur Parameter Politik Indonesia itu menilai Presiden Ketujuh RI itu bisa memberikan ancaman pemberhentian bagi menterinya yang masih bicara soal penundaan pemilu dan perpanjangan masa presiden alias Jokowi 3 periode.
BACA JUGA: Munarman Divonis 3 Tahun Penjara, Noel JoMan: Jelas Sekali Mainannya
"Biar publik seribu persen yakin bahwa Jokowi marah dengan ulah pembantunya itu," ucap Adi.
Dosen Universitas Negeri Islam (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta itu juga memandang permintaan Jokowi untuk menghentikan isu tersebut jelas ditujukan kepada menteri tertentu tanpa harus menyebut namanya.
BACA JUGA: Begini Alasan Jokowi Melunak soal Isu Penundaan Pemilu & Jabatan Presiden Tiga Periode
"Tanpa mention menteri pun semua orang tahu siapa sosok yang disindir Jokowi. Sudah jadi rahasia umum. Tak ada lagi yang perlu ditutup-tutupi," ucap Adi Prayitno.
Sebelumnya, Presiden Jokowi memerintahkan para pembantunya di kabinet agar tidak membahas isu penundaan pemilu atau perpanjangan masa jabatan pemimpin Indonesia.
"Jangan sampai ada lagi yang menyuarakan mengenai penundaan, urusan perpanjangan," tegas Jokowi. (mcr9/fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi Tegur Menteri soal 3 Periode, Kok Partai Demokrat Tidak Senang?
Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Dea Hardianingsih