jpnn.com, JAKARTA - Pidato presiden terpilih Joko Widodo bertajuk Visi Indonesia pada Minggu (14/7), rupanya masih menarik perhatian dan diperbincangkan. Pengamat politik Charta Politika, Yunarto Wijaya menilai pidato tersebut menunjukkan penegasan atas pernyataan kerja tanpa beban yang selama ini dijalaninya.
"Jelas bahwa Presiden Jokowi akan mengambil sikap lebih berani dan sikap lebih tegas dalam periode keduanya," ujar Yunarto di Jakarta, Senin (15/7).
BACA JUGA: Pengumuman! Musim Kemarau Sudah Tiba, Lebih Kering
Menurutnya, penegasan sikap Presiden Jokowi ditunjukan pada penggunaan kalimat atau diksi yang diucapkannya. Beberapa kali dalam pidatonya, Jokowi menggunakan kata hajar, hapus dan hilangkan.
Yunarto menjelaskan, dalam pidatonya, Jokowi secara gamblang menujukan pesannya kepada seluruh elemen masyarakat yang menunjukkan visinya bukan lagi untuk berkompromi melainkan untuk bekerja dan akan berani mengambil tindakan tegas.
BACA JUGA: Jokowi Minta Pagu Indikatif RAPBN 2020 Perkuat Daya Saing Nasional
Selain itu, Yunarto mengapresiasi adanya Ikrar Bangsa Indonesia yang menunjukan adanya bentuk persatuan.
Ikrar Bangsa Indonesia dibacakan langsung Ketua Dewan Pengarah Visi Indonesia Andi Gani Nena Wea. Ditunjuknya Andi memang tak asing, dirinya di kenal sebagai loyalis Jokowi sejak Pilgub DKI sampai Pilpres 2019.
BACA JUGA: Prabowo Siap Kerja Sama dengan Jokowi, Bukan Gabung Koalisi
Saat membacakan Ikrar Bangsa Indonesia yang diikuti seluruh hadirin, Andi mengenakan pakaian adat Nagekeo dari NTT dan didampingi pimpinan-pimpinan relawan yang mengenakan baju adat dari seluruh wilayah Indonesia.
"Ikrar Bangsa Indonesia menekankan Persatuan Indonesia dan Bhineka Tunggal Ika menjadi perekat utama bangsa Indonesia," tandasnya.(chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Yasonna: Peluang Baiq Nuril Dapat Amnesti Jokowi Sangat Terbuka
Redaktur & Reporter : Yessy