Ikut Ormas Anas, Ruhut Desak Pasek Mundur

Rabu, 18 September 2013 – 13:13 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Politisi Partai Demokrat Ruhut Sitompul berang atas ulah sejumlah koleganya di partai binaan Susilo Bambang Yudhoyono yang ikut merapat ke ormas Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI) bentukan Anas Urbaningrum.

Ditemui di Komplek Parlemen, Jakarta, Rabu (18/9), Ruhut yang mengenakan stelan batik dan celana jeans itu blak-blak meminta koleganya, Gde Pasek Suardika yang kini memimpin Komisi III DPR itu untuk mundur.

BACA JUGA: Diperiksa KPK, Simon Gunawan Lempar Senyum

"Aku hanya bilang, Gde Pasek, kau keluarga Partai Demokrat gak? Di PD hanya ada satu matahari, Susilo Bambang Yudhoyono. Kalau gak (mengakui SBY), keluar," kata Ruhut Sitompul menanggapi manuver Pasek yang merapat ke PPI.

Bahkan secara etika politik, lanjutnya, Gde Pasek yang sudah mencalonkan diri menjadi anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dan tercatat sebagai Daftar Calon Tetap (DCT), mestinya legowo untuk meninggalkan jabatannya sebagai wakil rakyat. Sebagaimana banyak Bupati yang mundur setelah maju sebagai calon anggota legislatif.

BACA JUGA: Partai Demokrat Anggap PPI Sebagai Ancaman

"Harusnya mundur kalau sudah DCT. Tapi saya lihata Pasek kan lumayan kejar setoran. Gajinya di DPR kan hampir Rp 50 juta," kelakarnya.

Di luar itu, Ruhut mengajak seluruh kader PD untuk kembali kepada etika politik. Apalagi selain Pasek, loyalis Anas lainnya yang merapat ke PPI, Saan Mustofa, merupakan Caleg nomor urut satu Dapil Jabar III, harusnya malu.

BACA JUGA: PD Ancam Copot Jabatan Loyalis Anas

"Siapapun dia itu (yang melanggar etika) mundur. Matahari di partai kami hanya SBY, Saan nomor urut satu loh," tegasnya.

Karena itu, Ruhut mendukung bila kader-kader PD yang tidak loyal kepada SBY diberi sanksi tegas. Bila perlu diberikan sanksi terberat berupa pemecatan. "Sanksinya, pecat. Karena gak tahu malu mereka," pungkasnya. (fat/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mantan Rektor UI Penuhi Panggilan KPK


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler