jpnn.com - JAKARTA - Ketua DPP Partai Demokrat Achsanul Khosasih mengaku tidak mempersoalkan bila ada kader PD yang bergabung dengan organisasi masyarakat (Ormas) tertentu. Karena PD tidak melarang hal itu secara khusus.
Namun, terkait dengan manuver sejumlah loyalis Anas Urbaningrum yang ikut-kutan meramaikan pembentukan Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI) yang dibentuk Anas, Achsanul menganggapnya sebagai ancaman karena khawatir PPI bakal tumbuh jadi partai seperti Ormas Nasional Demokrat yang menjelma sebagai partai Nasdem.
BACA JUGA: PD Ancam Copot Jabatan Loyalis Anas
"Yah sebenarnya kalau ikut ormas tidak dilarang. Karena ormas Mas Anas terkait dengan sejarahnya partai Mas Anas dulu, mungkin ini akan ada satu etika lah. Persis seperti ormas Nasdem dulu sebelum menjadi partai," kata Achsanul di Komplek Parlemen, Jakarta, Rabu (18/9).
Diketahui sejumlah pengurus dan politisi PD yang bergabung dengan PPI di antaranya Wasekjen dan Sekretaris Fraksi PD Saan Mustofa, Ketua Komisi III DPR Pasek Suardika, Mirwan Amir anggota Komisi I dan anggota Banggar, hingga Anggota Dewan Pembina PD, Mubarok.
BACA JUGA: Mantan Rektor UI Penuhi Panggilan KPK
Namun Achsanul membantah disebut ada dendam dari PD terhadap Anas Urbaningrum. Menurutnya, persoalan ini lebih pas bila dikaitkan dengan etika politik. "Ini masalah etika saja, tidak ada dendam," tegasnya.
Dia juga menyebutkan sejauh ini tidak ada larangan tertulis bagi kader untuk tidak bergabung dengan PPI, namun PD hanya memberikan imbauan dan keputusannya tetap ada di tangan masing-masing kader.
BACA JUGA: Cegah Korupsi Saat Tender, Dahlan Iskan Belajar ke BPK
"Larangan tertulis tidak ada, cuma ini imbauan, kembali ke kader PD sndiri, apakah mengikti imbauan etik," pungkasnya.(Fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Gelar Rekonstruksi Kasus Dugaan Suap Anak Buah Hotma
Redaktur : Tim Redaksi