Ikut Paket Tur ke Turki Jadi Modus Baru Gabung ISIS

Minggu, 08 Maret 2015 – 20:42 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Ketua Pusat Studi Politik dan Keamanan Universitas Padjadjaran Bandung, Muradi menduga program tur ke Turki menjadi modus baru untuk bergabung dengan Negara Islam Irak Suriah (ISIS). Dugaan itu semakin kuat dengan hilangnya 16 warga negara Indonesia (WNI) yang mengikuti program tur ke Turki.

"Memanfaatkan tour travel dan kelonggaran memasuki negara yang berbatasan langsung dengan Irak dan Suriah, merupakan modus baru WNI bergabung dengan ISIS," kata Muradi, Minggu (8/3).

BACA JUGA: Pantau Pembangunan Waduk, Presiden Bertolak ke Aceh

Menurutnya, modus lama dengan mengurus dokumen keberangkatan sendiri sudah terendus aparat saat hendak berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta. Karenanya, pihak-pihak yang hendak bergabung dengan ISIS memanfaatkan jasa paket wisata ke Turki yang memang berbatasan langsung dengan Irak maupun Suriah itu.

"Hal tersebutlah disinyalir dimanfaatkan sejumlah WNI untuk dapat bergabung dengan ISIS setelah cara-cara konvensional sulit ditembus, karena ketatnya pengamanan, baik di Indonesia sendiri maupun negara transit dan tujuan," katanya.

BACA JUGA: Kemlu Panggil Agen Perjalanan Pembawa 16 WNI ke Turki

Karenanya, Muradi mengingatkan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme dan Polri secara menggandeng instansi lain untuk melakukan langkah preventif agar modus itu tidak berkembang. Sebab, semakin banyaknya WNI yang bergabung dengan ISIS akan menjadi bom waktu di dalam negeri.

 "Karena secara alamiah, para WNI tersebut akan kembali ke Indonesia dan menjadi ancaman yang serius bagi kehidupan berbangsa dan bernegara," paparnya.(boy/jpnn)

BACA JUGA: Ini yang Membuat Megawati Sedih Pernah Jadi Presiden

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Hukuman Mati di Indonesia Bikin Nyawa TKI Susah Ditolong


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler