jpnn.com - JAKARTA - Kementerian Luar Negeri telah memanggil agen perjalanan yang mengurus keberangkatan 16 warga negara Indonesia (WNI) ke Turki. Kementerian yang dipimpin Retno Marsudi itu membutuhkan data lengkap tentang identitas dan profil para WNI yang memisahkan diri dari rombongan saat di Turki dan dicurigai bergabung dengan Negara Islam Irak Suriah (ISIS).
Hal ini disampaikan Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kemlu, Lalu Muhammad Iqbal di Jakarta, Minggu, (8/3). "Saat mereka (agen perjalanan, red) tiba di Jakarta 4 Maret kemarin, kami langsung panggil. Kami minta profil semuanya," ujarnya.
BACA JUGA: Ini yang Membuat Megawati Sedih Pernah Jadi Presiden
Menurutnya, ada tiga kelompok keluarga dari 16 WNI itu. Satu di antaranya seorang balita. Sedangkan dua WNI lainnya tidak memiliki hubungan keluarga dengan yang lainnya.
Hanya saja, Iqbal tidak merinci lebih jauh identitas para WNI itu. Namun, berdasar informasi yang belum resmi dari otoritas Turki, 16 WNI itu diduga sudah tidak berada di negeri yang beribu kota di Ankara tersebut.
BACA JUGA: Hukuman Mati di Indonesia Bikin Nyawa TKI Susah Ditolong
Namun, ke-16 WNI itu juga belum dipastikan sudah menyeberang ke Suriah dan bergabung dengan ISIS. Sebab, belum ada catatan imigrasi Turki bahwa mereka telah menyeberang ke Suriah.
"Dari semua check point yang ada, tidak terdeteksi kehadiran mereka. Termasuk dari semua bandara yang ada, CCTVnya tidak terdeteksi. Tapi belum ada informasi resmi dari Turki soal itu. Kita tunggu saja," tandas Iqbal.(flo/jpnn)
BACA JUGA: Ini Saran Megawati ke Jokowi soal Terpidana Mati Kasus Narkoba
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tim 9 Dapat Mandat Selamatkan KPK, Jimly Masih Ragu Jokowi Mau
Redaktur : Tim Redaksi