jpnn.com, JAKARTA - Sopir angkot mengeluhkan program OK Otrip yang digagas Gubernur Anies Baswedan. Pasalnya, pendapatan mereka berkurang cukup signifikan ketimbang saat masih narik dengan sistem reguler.
Salah satu yang mengeluhkan hal ini adalah Karyono, sopir Ok-16 (KWK trayek PGC-Condet). Setelah masuk Ok Otrip, dia mengaku hanya mendapat gaji Rp 120 perhari dari pemilik mobil.
BACA JUGA: Setahun Anies Baswedan: OK OCE Sudah Tak Terurus
"Saya digaji Rp 120 ribu perhari. Terus terang saja kalau masalah diadakan Ok-otrip ini pendapatan saya jadi menurun," ungkap Karyono pada JawaPos.com Senin (15/10).
Dia juga menambahkan, hasil yang didapatnya saat bekerja lebih banyak saat di reguler daripada Ok-otrip yang dia jalani saat ini.
BACA JUGA: Hanura: Legalisasi Becak Kebijakan Ngawur
"Banyakan reguler. Kalau boleh sebut nominal itu paling minimal setengah hari itu bisa bersih dikantong Rp 100 ribu, paling maksimal Rp 220 ribu. Udah sama jajan, makan, setoran, bensin, dan mobil sudah dicuci juga. Jauh bedanya" imbuhnya.
Sebelumnya Karyono mengatakan dirinya sudah memahami sistem yang diberlakukan oleh Ok-otrip. Namun dirinya merasa ada sedikit kesulitan dalam sistem yang berlaku.
BACA JUGA: Partai Pengusung Ahok Tolak Becak Kembali Dilegalkan
"Saya sih sebenarnya sudah paham dengan sistem yang berlaku di Ok-otrip ini, tapi terkadang terbentur dengan suasana," ujar Karyono.
"Kadang kalau ada penumpang yang turun banyak suka antri gitu buat nge-tap kartunya, dan itu lama. Udah keburu diteriakin duluan sama mobil yang dibelakang," pungkasnya. (dik/JPC)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Anies Mencicil DP Nol Rupiah
Redaktur & Reporter : Adil