jpnn.com - PEMPROV Sumut sedang berduka. Istri kepala dinas pariwisata Elisa Marbun meninggal dunia saat mendampingi suaminya menghadiri kunjungan kerja ke Hangzou City, China.
Informasi yang beredar menyebutkan, perempuan yang bernama Yanti Doris Day Harianja ini meninggal karena terkena serangan jantung, Kamis (13/10) pagi.
BACA JUGA: Rega...Kamu di Mana? Bundamu Sedih, Ada SMS Misterius
Parlindungan Harahap - Medan
SUASANA duka terlihat begitu jelas di rumah Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Sumatera Utara, Elisa Marbun di Jalan Luku III, Medan Johor, Kamis (13/10) malam.
BACA JUGA: Oknum Jaksa Datangi PNS yang Punya Kasus Hukum, Mau Apa?
Sebuah tenda besar, terpasang rapi dan kokoh, di halaman rumah. Kursi plastik, juga tampak tertumpuk di sudut halaman rumah yang cukup luas itu.
Sejumlah pria, terlihat duduk di halaman rumah, tepatnya dekat pintu gerbang rumah. Mereka terlihat berbincang, pelan, sehingga keheningan tetap terjaga.
BACA JUGA: Dua Tahun Berumah Tangga, Puluhan Kali Istri Minta Cerai, Ya Sudah...
Selain di dekat gerbang masuk, di halaman rumah dekat pintu masuk dan garasi, sejumlah orang juga sedang berkumpul dan berbincang dengan nada suara yang begitu dijaga.
Sempat terdengar, mereka membicarakan soal Guangzho, Tiongkok, dan meninggalnya Yanti Doris Harianja secara tiba-tiba. Namun, pembicaraan itu tidak berlangsung panjang dan lebih rinci.
Sementara di teras rumah, tepat di depan pintu masuk, seorang pria duduk sendiri dengan raut wajah sedih.
Pria itu mengaku bernama Erik Harianja dan adik kandung dari mendiang Yanti Doris Harianja. Ketika ditanya, Erik seakan berat menjawab, mungkin karena masih dibalut kesedihan.
Dia hanya menyebut kalau sebelum pergi, kondisi kakak perempuannya itu sehat dan baik-baik saja. Namun, Erik tidak memungkiri kalau kakak perempuannya itu menderita penyakit jantung.
"Beliau pergi mendampingi suaminya. Terlebih, beliau juga untuk mendampingi istri Pak Gubernur, " ujar Erik.
Lebih lanjut, Erik megaku kalau dirinya belum mengetahui secara pasti kronologis meninggalnya kakak perempuannya itu.
Begitu juga dengan keluarga lainnya, disebut Erik belum mengetahui secara pasti. Terlebih jika sebagian besar keluarganya selama ini, tinggal di luar kota.
"Kami ada tujuh bersaudara. Kakak ini anak nomor dua. Hanya bertiga kami yang tinggal di Medan. Selebihnya tinggal di luar kota, " sambung Erik.
Disinggung soal kapan jenazah Yanti Doris Harianja tiba, Erik menyebutkan kalau abang iparnya, Elisa Marbun sedang mengurus pemulangannya.
Disebut Erik, berdasar kabar yang diterimanya, jenazah akan tiba pada Minggu (16/10). Oleh karena itu, mereka menyiapkan penyambutan jenazah.
"Kalau yang di dalam itu keluarga dekat semua. Termasuk tiga anak kakak saya masih di dalam rumah, sedang ditenangkan keluarga karena mereka begitu terpukul. Kakak saya itu meninggalkan tiga anak perempuan bernama Fifi, Fina dan Fia," tandas Erik sembari berlalu.
Terpisah, Agus yag merupakan ajudan dari Elisa Marbun menyebut kalau dirinya mendapat kabar meninggalnya Yanti Doris Harianja, dari Elisa Marbun via telepon, Kamis (13/10) dinihari.
Disebut Agus, saat itu dirinya sedang mengikuti seminar di Bali. Karena menerima kabar tersebut, Agus langsung kembali ke Medan.
"Untuk kepulangan, katanya sedang diurus Bapak. Doakan Bang semoga tidak ada kendala," ujar Agus.
Disinggung soal kronologis kejadian, Agus mengaku belum megetahui. Dikatakannya dirinya hanya menerima kabar langsung dari Elisa Marbun tentang meninggalnya Yanti Doris Harianja.
Begitu juga dengan tempat kejadian, disebut Agus dirinya belum mengetahui secara pasti. Terlebih, Agus mengaku tidak menanyakan hal itu.
"Sehari-hari saya tinggal di sini. Jadi sudah seprti keluarga juga dengan keluarga ini. Jadi pastinya sedih kali lah mendengar kabar ini, " tambah Agus.
Ditanya soal anak dari almarhumah Yanti Doris Harianja, disebut Agus jika almarhumah meninggalkan 3 anak perempuan. Dijelaskan Agus, anak sulung almrhumah bernama Fifi yang baru selesai Kuliah dari USU, anak kedua disebut Agus bernama Fina yang sedang kuliah di Methodist dan anak bungsu bernama Fia yang sedang kuliah di USU juga. Dikatakan Agus, ketiga anak perempuan almarhum, begitu sedih mendengar kabar duka tersebut.
Sebelumnya, Humas Pemprovsu Harvina Zuhra membenarkan kabar meninggalnya istri Kadisbudpar Sumut ini. Namun dia mengaku masih menunggu informasi lebih lanjut mengenai seluruh tahapan termasuk proses pemulangan jenazah dari China.
“Kita juga masih menunggu informasi lanjutan dari sana. Sejauh ini masih belum ada kontak dengan mereka di sana” ujarnya.
Harvina menjelaskan, mendiang merupakan salah seorang pengurus PKK Provinsi Sumatera Utara yang juga diundang Kementerian Pariwisata untuk ikut serta dalam kegiatan menjalin sejumlah kerjasama untuk membangun dan mengembangkan wisata Danau Toba.
“Itukan melibatkan PKK, makanya dengan ibu Evi Diana (Istri Gubernur Sumut) pengurus PKK. Ada SPP nya dari gubernur itu, mungkin disana ada kegiatan yang melibatkan PKK,” ujarnya.
Diketahui rombongan pejabat dari Pemprovsu ini menghadiri acara kunjungan kerja ke Tiongkok yang digagas Kementerian Pariwisata RI dalam rangka menjalin kerjasama mengembangkan berbagai destinasi wisata unggulan di Indonesia.
Pengembangan wisata ke Danau Toba di Sumatera Utara menjadi salah satu topiknya. Karena itu, Gubernur Sumatera Utara T Erry Nuradi dan beberapa pejabatnya ikut serta.
Seperti Asisten Pembangunan Pemprovsu Binsar Situmorang, Kadis Perhubungan Anthony Siahaan, Kadis Pariwisata Sumatera Utara Elisa Marbun serta beberapa kepada daerah se kawasan Danau Toba, antara lain Bupati Samosir Rapidin Simbolon, Bupati Humbang Hasundutan Dosmar Banjarnahor, dan Bupati Toba Samosir Darwin Siagian.
Sementara pengurus Tim Penggerak PKK yang ikut dalam rombongan yakni Ketua Tim Penggerak PKK Sumut Evi Diana, dan anggota TP PKK Rumondang Pangaribuan dan Yanti Doris Harianya. (*/adz/sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Detik-detik Terjadinya Ledakan di Rumah Anak Buah Setya Novanto
Redaktur : Tim Redaksi