Ikut Wayangan, Bupati Wonogiri Ajak Warganya di DKI Menangkan Ahok-Djarot

Jumat, 14 April 2017 – 23:43 WIB
Relawan yang tergabung dalam Dulure Djarot dalam pergelaran wayang oleh Ki Warseno Slank dengan lakon Brotoseno Unggul di Cipinang, Jakarta Timur, Jumat (14/4) malam. Foto: Dulure Djarot for JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Relawan pendukung Basuki T Purnama-Djarot S Hidayat yang tergabung dalam Dulure Djarot menggelar pertunjukan wayang kulit di Lapangan Cipinang Indah, Jakarta Timur, Jumat (14/4/2017) malam. Pergelaran wayang dengan dalang Ki Warseno Slank itu menampilkan lakon Brotoseno Unggul.

Dulure Djarot memang rutin menggelar wayangan dalam rangka Gebyar Wayang Kulit 2017. Dua pertunjukan sebelumnya digelar di kawasan Pesanggrahan dan depan kantor DPP PDIP Lenteng Agung, Jakarta Selatan.

BACA JUGA: Insyaallah Tamasya Almaidah Menyenangkan

Bimo Putranto yang mewakili Dulure Djarot mengatakan, wayang kulit adalah sarana untuk memperkuat kebinekaan, tetapi juga demi memperkuat persatuan. Apalagi dalam pilkada DKI ini banyak kekhawatiran akan munculnya perpecahan.

"Kami dari Dulure Djarot ingin mengusung yang namanya pilkada damai, dan wayang kulit adalah pemersatu bangsa dan penjaga kebhinnekaan. Maka pilih Ahok-Djarot pada Pilkada DKI 19 April nanti," ujarnya.

BACA JUGA: Dilarang Dukung Cagub Nonmuslim? Habib: Pilih Djarot!

Dalam pergelaran kali ini, Dulure Djarot juga mengundang Bupati Wonogiri Joko Sutopo dan pelawak asal Yogyakarta Yati Pesek sebagai bintang tamu. Menurut Joko, pertunjukan wayang itu sebagai komitmen Basuki-Djarot menjaga kebudayaan dan kebinekaan.

"Dan ini telah menjadi komitmen pasangan Basuki Tjahaja Purnama - Djarot Saiful Hidayat sebagai calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta," katanya.

BACA JUGA: Diusir usai Jumatan, Djarot Prihatin Politisasi Masjid

Bupati asal PDI Perjuangan itu menegaskan, perbedaan dan kebinekaan sudah menjadi kekayaan Indonesia. Menurutnya, Indonesia beruntung karena bisa mewadahi keberagaman dalam bingkai NKRI.

"Sudah menjadi takdir dari Allah SWT bahwa Indonesia ini negara yang beragam namun tetap dalam kesatuan. Beda suku adalah kekayaan bangsa, tak bisa dipaksakan untuk menjadi satu suku,” tegasnya.

Joko menambahkan, kebinekaan harus dijaga. Salah satunya melalui medium wayang.

“Yang harus dibangun adalah Bhinneka Tunggal Ika. Wayang adalah salah satu wahana membangun kebhinnekaan itu," jelasnya.

Dalam kesempatan itu Joko juga mengajak perantau asal Wonogiri yang kini di Jakarta untuk ikut memenangkan Ahok-Djarot. Dia meyakinkan warganya yang kini merantau di DKI bahwa duet Ahok-Djarot merupakan sosok yang tepat untuk memimpin ibu kota RI saat ini.

"Saya bupati dari tukang jamu. Mari sedulur dari Wonogiri yang merantau di Jakarta. Kita dukung pasangan nomor urut dua," ucapnya.

Sedangkan Ki Warseno Slank beberapa kali menyampaikan pesan bahwa saat ini banyak pihak yang merasa paling benar sembari menyebarkan fitnah dan mengafirkan orang lain. Karenanya dia memainkan lakon Brotoseno Unggul untuk memberi pemahaman ke warga agar tidak keliru memilih calon pemimpin.

"Brotoseno, saat ini banyak orang yang harus dikasih pemahaman bahwa memilih hangan keliru. Kelihatannya orangnya bersih tapi kerjaannya belum terbukti,” katanya.

Karenanya, kata Ki Warseno, warga harus melihat kiprah calon pimpinan dan bukti kinerjanya. “Lihat apa yang sudah dilakukan dan buktinya. Itulah pilihan yang benar," ujarnya.(ysa/rmo)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tim Sukses: Hanya Tiga Hal Ini yang Bisa Bikin Ahok-Djarot Kalah


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler