jpnn.com, JAYAPURA - Ajang Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XVI Papua berlangsung dengan protokol kesehatan (prokes) Covid-19 yang ketat.
Salah satu cabang olahraga (cabor) yang terpantau menerapkan tes antigen kepada para atlet sebelum berkompetisi, yakni cabor angkat berat atau powerlifting.
BACA JUGA: Menpora Amali Sempat Khawatir, Ternyata Banyak yang Bermunculan
Pemeriksaan antigen sendiri dilakukan di ruang medis venue cabor angkat berat di Suni Garden, Jayapura, Minggu (7/11).
Panitia bahkan menyediakan sebelas tim medis untuk mempercepat pelaksanaan tes antigen sehingga tidak menyebabkan kerumunan saat antrean.
BACA JUGA: Peparnas XVI: Respons Menpora Amali Setelah Disanjung Wapres Maruf Amin
"Dari data ada sekitar 156 atlet dan ofisial, tetapi itu bertambah jumlahnya yang diperiksa karena pendampingnya juga harus dicek. Takutnya mereka tinggal satu kamar," kata dokter Reymon selaku penanggung jawab MS Non-venue.
Namun demikian, pihak Medis Peparnas XVI juga mengambil kebijakan jemput bola alias mendatangi atlet dan ofisial ke kamar masing-masing bagi yang berhalangan hadir ke ruang medis.
BACA JUGA: Saka Guru Masjid Agung Surakarta Dimakan Rayap, Takmir Menghadap Gibran, Ini Hasilnya
"Untuk teman-teman disabilitas, kami berikan layanan VIP. Misalkan, tidak ada pendamping mereka yang mengantar, kami akan mempermudah, kami yang akan segera ke kamarnya," tutur dokter Reymon.
Memang, penginapan dan venue pertandingan ditempatkan dalam satu kompleks. Dengan begitu, kecepatan penanganan apabila ditemukan ada yang positif bisa lebih cepat.
Sebelumnya, Menpora Zainudin Amali juga sempat memantau venue angkat berat dan mewanti-wanti pihak panitia menjalankan prokes ketat sebelum menggelar kompetisi.
"Yang terpenting, kami minta agar prokes dijaga betul, diawasi dan dijalankan karena ini masih pandemi Covid-19," tegas Menpora Amali saat ke venue tersebut, Sabtu (6/11). (dkk/jpnn)
Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Muhammad Amjad