jpnn.com, BOGOR - Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto dirawat di ruang isolasi di RSUD Kota Bogor setelah dinyatakan positif virus corona, COVID-19.
Bima Arya ditangani oleh tim dokter serta dibantu belasan paramedis yang merawatnya secara intensif dalam tiga shift.
BACA JUGA: Dari Ruang Isolasi, Bima Arya Sampaikan Pesan Serius untuk Masyarakat
Direktur Utama RSUD Kota Bogor, Ilham Chaidir, mengatakan hal itu di Kota Bogor, Jumat, menanggapi pertanyaan seputar kondisi Bima Arya.
Ilham Chaidir cerita reaksi Wali Kota Bogor Bima Arya setelah mendapat pemberitahuan bahwa hasil tes kesehatan yang dijalaninya menyatakan positif COVID-19, pada Kamis (19/3).
BACA JUGA: Mendagri Tito Laksanakan Perintah Presiden, Menyiapkan Ribuan Kamar
Kamis sore itu, kata Ilham, Bima langsung menghubungi dirinya dan memberitahukan kabar tersebut.
"Dari pembicaraan dengan Pak Bima, diputuskan bahwa Pak Bima dirawat di ruang isolasi di RSUD Kota Bogor," katanya.
BACA JUGA: Siap-siap Pengumuman Hasil SKD CPNS 2019, yang Gagal Jangan Merana
Ilham kemudian menugaskan dokter yang dibantu paramedis untuk menjemput Bima Arya menggunakan ambulans yang ada di kediamannya.
"Dokter dan paramedis ketika menjemput Pak Bima, sudah dilengkapi dengan APD (alat pelindung diri)," katanya.
Menurut Ilham, Bima dirawat di ruang isolasi tekanan negatif di RSUD Kota Bogor mulai Kamis (19/3) malam.
"Di RSUD Kota Bogor ada empat ruangan isolasi. Ada tiga pasien dengan status positif COVID-19 yang sedang dirawat di ruang isolasi," katanya.
Ketika ditanya kondisi Bima Arya, Ilham menjelaskan, bahwa Bima Arya kondisinya stabil. "Kondisi fisiknya bagus. Tensi darahnya normal dan stabil, pernapasannya juga baik. Namun, protokol yang ditetapkan Pemerintah harus diisolasi," katanya.
Ilham menambahkan, tim dokter yang dibantu belasan paramedis, akan terus memantau kondisi Bima Arya setiap hari. "Kita menjaga jangan sampai kondisi fisiknya menurun," katanya.
Menurut Ilham, meskipun Bima Arya kondisi fisiknya stabil, tapi RSUD Kota Bogor tetap menyiapkan antisipasi jika kondisinya kesehatannya menurun.
"Antisipasi itu dengan menyiapkan ruangan ICU (intensive care unit) serta tim dokter dan paramedisnya," katanya.
Sesuai dengan protokol dari pemerintah, kata dia, pasien dengan status positif COVID-19 akan diisolasi selama 14 hari.
"Kami akan mempelajari terus perkembangannya. Ada delapan hari lagi yang akan dipantau secara rutin. Semoga kondisinya terus stabil," katanya.
Bima Arya yang memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri, yakni ke Turki dan Azerbaijan, pada 9-16 Maret 2020, menjalani tes kesehatan SWAB di Kota Bandung pada Selasa (17/3).
Bima Arya kemudian, mendapat kabar hasilnya tes kesehatannya menyatakan positif COVID-19, dari Gubernur Jawa Barat, pada Kamis (19/3) sore.
"Walaupun saya tidak ada gejala signifikan, cuma batuk-batuk kecil saja, tapi saya memutuskan untuk mengikutii protokol dari Pemerintah Pusat, yakni menjalani perawatan di ruang isolasi," katanya.
Bima kemudian memilih untuk dirawat di ruang isolasi RSUD Kota Bogor. "Saya mempercayakan sepenuhnya pada penanganan perawatan di RSUD Kota Bogor yang memiliki ruang rawat isolasi untuk pasien positif COVID-19," katanya. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Soetomo