Ilmuwan Belanda Bikin Burger Seharga Rp 3 Miliar

Rabu, 07 Agustus 2013 – 07:04 WIB

jpnn.com - AMSTERDAM - Anda penggemar berat burger? Ada kabar menarik terkait makanan ini, pasalnya burger bukan dibuat atau dibeli di resto cepat saji. Namun dibuat dua ilmuwan di laboratorium. Uniknya, perlu dua tahun untuk membuat burger seberat 140 gram, wow.

Daging burger seberat itu dikembangkan para ilmuwan Belanda dari lapisan daging yang dikembangkan dari sel-sel otot sapi. Selain memerlukan waktu lebih dari dua tahun untuk diproduksi, biayanya pun selangit, yakni perlu duit sekitar USD 300 ribu atau sekitar Rp 3 miliar.

BACA JUGA: Filipina Sambut Kapal Perang AS

Relawan yang mencicipi burger goreng itu mengatakan rasanya mirip burger pada umumnya."Ada beberapa rasa yang menonjol. Mirip daging, tapi kurang empuk," kata pakar nutrisi Austria Hanni Ruetzler seperti dilansir theglobeandmail.

Para ilmuwan mengatakan mereka berharap daging yang dikembangkan di laboratorium suatu hari nanti dapat meringankan kelangkaan pangan dan mengurangi emisi gas rumah kaca yang disebabkan produksi daging.

BACA JUGA: Pendiri Facebook Minta Amerika Mereformasi Imigrasi

Proyek ini sendiri didukung  jutawan pemilik Google Sergey Brin. Pendiri Google itu memang tertarik atas proyek penciptaan daging burger sintetis pertama kali di dunia.

"Saat ini, kami sedang berusaha untuk menciptakan sebuah daging burger yang tak terbuat dari binatang. Saya optimistis kami mampu meraihnya," ujar Sergey Brin.

BACA JUGA: Peringati Korban Hiroshima, Jepang Bertekad Hapuskan Nuklir di Dunia

Brin juga menambahkan ia tergerak untuk berinvestasi di proyek ini karena alasan kesejahteraan hewan. Proyek yang dipimpin ahli fisiologi Dr. Mark Post dari Universitas Maastricht menumbuhkan sekitar 20 ribu serat otot dari sel induk seekor sapi.

Selanjutnya, serat otot tersebut diekstraksi dan dibuat sedemikian rupa hingga menjadi sebuah daging sapi tiruan. Daging tersebut kemudian dibuat menjadi bahan baku hamburger. Tujuan proyek ini adalah untuk menciptakan sebuah daging yang lahir dari laboratorium, bukan dari seekor sapi sungguhan.

Kelompok penggiat hak asasi binatang (PETA) menyatakan mendukung inisiatif pembuatan daging melalui laboratorium ini. "Selama ada orang yang bersedia membunuh ayam, sapi atau babi untuk membuat makanan mereka, kita membutuhkan terobosan ini," kata Ingrid Newkirk, presiden PETA. (esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Warga Negara AS Diminta Tinggalkan Yaman


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler