Ilmuwan Temukan Bintang Tertua

Selasa, 11 Februari 2014 – 11:08 WIB

jpnn.com - SYDNEY--Para ilmuwan di Australian National University mengatakan telah menemukan bintang tertua di alam semesta, yang terbentuk lebih 13,6 miliar tahun yang lalu, tidak lama setelah Big Bang. Bintang kuno ini terletak sekitar enam ribu cahaya dari Bumi.

Penemuan ini akan memungkinkan para astronom meneliti komposisi kimiawi bintang-bintang pertama di alam raya ini. Menurut Dr Stefan Keller, peluang menemukan bintang tertua adalah 1 berbanding 60 juta.

BACA JUGA: Terlalu Populer, Flappy Birds Akhirnya Ditarik

"Saya sangat kaget tapi juga senang. Ini seperti menemukan jarum di tumpukan jerami," kata Dr Keller seperti dilansir CBC, Senin (10/2).

Ia menjelaskan pencarian bintang tertua antara lain didasarkan dengan warna yang tampak dari bintang tersebut. "Hanya dengan melihat warnanya kami tahu mana bintang muda, mana bintang yang jauh lebih tua. Kami juga bisa memperkirakan kandungan besi. Makin banyak besinya, makin muda usianya," papar Dr Keller.

BACA JUGA: Smartfren Siap Beralih ke Teknologi 4G

Ia menggambarkan penemuannya ini sebagai 'kapsul waktu' yang bisa memberi banyak informasi tentang bintang-bintang pertama di jagad raya. Bintang kuno ini terletak sekitar enam ribu cahaya dari Bumi.

Para peneliti di Australian National University Research School of Astronomy and Astrophysics, mengatakan timnya sebenarnya telah melihat sidik jari kimia dari bintang pertama setelah big bang terjadi. Setelah 11 tahun mencari, bintang itu ditemukan menggunakan teleskop SkyMapper di Siding Spring Observatory. (esy/jpnn)

BACA JUGA: Lalu Lintas Data Seluler Tumbuh 81 Persen

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pasar PC Merugi, Sony Bakal PHK 5 Ribu Karyawan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler