WASHINGTON – Untuk pertama kalinya, sebuah percobaan vaksin AIDS dinyatakan berhasilPara peneliti mengungkapkan, vaksin yang sebenarnya berasal dari dua produk gagal itu ternyata mampu mengurangi tingkat infeksi hingga 30 persen
BACA JUGA: Jenderal di Usia 39 Tahun
Para pengembang kini tengah memperdebatkan cara menguji vaksin secara terbatas
BACA JUGA: Jaksa Agung Didenda Rp79 Juta
Para ilmuwan mengatakan, mereka tidak begitu yakin tentang bagaimana vaksin tersebut bisa berhasil saat digunakan dalam uji coba secara bersamaan di ThailandMeski demikian semua pihak setuju bahwa produk secara komersil baru akan dilakukan beberapa tahun mendatang, kecuali organisasi kesehatan dunia (WHO) sudah menyatakan bahwa penelitian tersebut sudah membuahkan harapan tentang ditemukannya vaksin yang efektif.
Menteri Kesehatan Thailand, Withaya Kaewparadai menyatakan, hasil penelitian itu merupakan langkah yang sangat penting untuk pengembangan vaksin AIDS
BACA JUGA: Noordin Tiada, Filipina Gembira
“Ini untuk pertama kalinya di dunia bahwa kami telah menemukan vaksin yang mampu mencegah HIV/AIDS,” ujarnya seperti dikutip REUTERS.Terang saja, penemuan itu juga disambut gembira para penderita dan aktifis HIV/AIDSDrSeth Berkley, chief executive officer pada International AIDS Vaccine Initiative, menyatakan bahwa hasil penelitian itu merupakan kabar yang menggembirakan dan merupakan pencapaian yang signifikan. "Ini yang pertama kalinya bahwa sample vaksin AIDS membawa manfaat bagi manusia,” sebutnya.
Untuk diketahui, vaksin tersebut merupakan kombinasi dari vaksin cacar bernama Sanofi-Pasteur's ALVAC, dengan vaksin HIV yang sebenarnya sudah dinyatakan gagal yakni AIDSVAXPembuatnya adalah sebuah perusahaan di San Fransisco bernama VaxGen yang dimiliki lembaga nirlaba Global Solutions for Infectious Diseases.
Sementara uji coba disponsori oleh pemerinah AS dan dilakukan oleh Kementrian Kesehatan ThailandDari percobaan selama tiga tahun, vaksin temuan VaxGen itu mampu memangkas tingkat infeksi hingga 31,2 persen pada 16,402 sukarelawan
Seperti diketahui, virus AIDS telah menginfeksi kurang lebih 33 juta orang di seluruh dunia dan membunuh 25 juta orang sejak pertama kali teridentifikasi pada dasa warsa 1980anVirus ADIS berpengaruh pada sel kekebalan tubuh yang bernama T-Cells.
Ramuan obat-obatan memang mampu mengontrol pertumbuhan virus, namun tidak mampu menyebuhkannyaPada 2007, Merck & Co mengakhiri uji coba vaksin yang diproduksinya karensa dianggap tidak berhasilDan pada 2003, AIDSVAX digunakan sebagai satu-satunya obat meski diketahui tidak mampu membeikan perlindungan bagi penderita HIV/AIDS.(ara/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... UE Ragukan 1,5 Juta Suara di Aghanistan
Redaktur : Tim Redaksi