jpnn.com - SLAWI – Arus lalu lintas di jalur tengah Slawi–Purwokerto lumpuh total. Kemacaten panjang kendaraan itu terjadi mulai Sabtu (19/7) hingga Minggu (20/7) sore. Hal itu karena adanya pengalihan arus lalu lintas akibat amblesnya Jembatan Comal di Pantura wilayah Pemalang.
Pantauan Radar Tegal (Grup JPNN), kemacetan di jalur tengah Slawi–Purwokerto sudah terjadi sejak Sabtu pagi. Dari informasi yang himpun, selain karena pengalihan arus, kemacetan terjadi mulai dari jalur yang berkelok di leter S Balai Kambang, Desa Kalisalak, Kecamatan Sirampog sampai Yomani, Lebaksiu, Kabupaten Tegal.
BACA JUGA: SWM-Pasti Resmi Pimpin Talaud Mulai Hari Ini
Hingga Minggu (20/7), kemacetan terjadi hingga wilayah Slawi. Lebih parah lagi, kendaraan dari dua arah tak bisa bergerak dari Klonengan hingga Margasari. Meski pun perlahan terkadang bisa terurai oleh petugas dari Polres Tegal yang menjaga di pertigaan tersebut.
”Titik penyebab kemacetan terjadi di pertigaan Klonengan Margasari. Kemudian juga terjadi kendaraan truk yang ambles dan mengalami mogok di jalan sekitar Paguyangan Bumiayu pada Sabtu (19/7) malam. Akibatnya, kedua arus lalu lintas dari Purwokerto–Slawi dan sebaliknya lumpuh total,” kata Arif Rahman Hakim, tim Galawi Rescue yang ikut memantau di lokasi kemacetan.
BACA JUGA: Terima Gaji ke-13, Tambah Lagi THR Rp 750 Ribu
Menurut dia, sejak Sabtu malam Kapolres Tegal AKBPTommy Wibisono SIK sudah ikut turun langsung di jalur pertigaan Klonengan Margasari untuk mengurai kemacaten. Hingga Minggu pagi, Kapolres beserta jajaran kepolisian lalu lintas juga masih berusaha mengatur lalu lintas arah Slawi–Purwokerto dan sebaliknya.
Sementara para pengendara bus, truk, dan kendaraan pribadi yang melintas dari arah Kota Tegal yang hendak melewati jalur tengah menuju Purwokerto mengaku sangat sedih dengan kemacetan yang terjadi begitu lama.
BACA JUGA: Listrik Padam Saat Tarawih, Kantor PLN Diamuk Warga
”Kami hendak mengantar penumpang tujuan Solo, hingga saat ini (kemarin) sudah macet hingga 5 jam lebih,” ujar Iwan, sopir bus yang terjebak macet di sekitar pertigaan Yomani Lebaksiu.
Ratusan kendaraan yang sudah terjebak macet tidak mungkin memutar arah. Karena itu, mereka para sopir berharap agar ada jalur alternatif yang bisa dilewati. Namun demikian, semua jalur altenatif yang ada juga sudah padat dan tidak mungkin bisa dilewati bus serta kendaraan berat.
Akibat lumpuhnya jalur tengah Slawi–Purwokerto, banyak kendaraan yang memilih untuk melewati jalur alternatif. Namun, karena semakin meningkatnya volume kendaraan, jalur alternatifpun ikut mengalami kemacetan.
Pantauan Radar, sejumlah kendaraan yang sengaja menggunakan jalur alternatif dari Slawi menuju Semarang melewati arah Jatinegara. Adapula, dari pertigaan Yomani Lebaksiu melewati jalur Tuwel–Moga hingga Purbalingga. Namun, jalur tersebut sudah mulai padat merayarap.
Kasi lalulintas Dishub Kabupaten Tegal Suwondo mengatakan, macetnya jalur tengah Slawi–Purwokerto diakibatkan meningkatnya volume kendaraan, terutama kendaraan berat yang dialihkan semua melewati jalur tengah.
”Kemungkinan jika sudah ada edaran larangan kendaraan berat untuk melintas, maka kemacetan bisa terkurangi. Namun, hingga saat ini edaran larangan kendaraan berat untuk melintas belum turun,” ujar dia.
Menurut dia, surat edaran larangan kendaraan berat melintas itu biasanya turun H-7 hingga H-5 sebelum Lebaran. ”Berdasarkan informasi, Jembatan Comal diupayakan dalam 5 hari kedepan akan bisa dilalui,” ungkapnya. (muh)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ortu Syok Berat Bayinya Terlahir dengan Satu Mata
Redaktur : Tim Redaksi