jpnn.com, JAKARTA - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian meminta Satgas Pangan di daerah mengambil langkah strategis untuk mengendalikan stabilitas harga pangan.
Dia menilai kebutuhan pangan merupakan hal mendasar sehingga akan berdampak ke berbagai aspek, seperti politik, keamanan, dan sebagainya jika terjadi persoalan.
BACA JUGA: HET Minyak Goreng Dicabut, Ariza Senang, tetapi
Hal itu ditegaskan Mendagri saat memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Harga Pangan di Gedung Sasana Bhakti Praja (SBP) Kantor Pusat Kemendagri.
Acara tersebut dihadiri oleh Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi, dan Direktur Jenderal (Dirjen) Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) Suwandi.
BACA JUGA: KPPU Kembali Temukan 1 Juta Liter Minyak Goreng, Pengusaha Jangan Main-Main!
Tito mengatakan kenaikan beberapa komoditas bahan pangan harus ditindaklanjuti agar kembali stabil.
"Tolong mulai hari ini betul-betul Satgas Pangan rapat. Rapat membahas stabilitas pangan di daerah masing-masing, dan mengambil langkah untuk menjaga agar distribusi betul-betul lancar," kata Tito, Jumat (18/3).
BACA JUGA: Nyoman Parta: Harusnya Rakyat Sudah Mandi Minyak Goreng
Dia menegaskan tugas utama Satgas Pangan ialah memantau harga 9 bahan pokok dan komoditas penting lainnya.
Mantan Kapolri itu menjelaskan sejumlah langkah yang bisa dilakukan Satgas Pangan dalam mengendalikan harga sekaligus memastikan ketersedian pangan memadai.
Contohnya, lanjut dia, dalam aspek suplai, pemda bisa membangun kerja sama dengan daerah lain yang mengalami surplus kesediaan pangan.
Dengan begitu, ketersediaan di daerah tersebut bisa tetap terpenuhi.
Pada aspek distribusi, Satgas Pangan bisa melakukan pemeriksaan dengan melibatkan Dinas Perdagangan, Pertanian, dan perangkat daerah lainnya.
Satgas pangan bisa mengumpulkan distributor pangan skala besar dan memberikan penjelasan agar mereka bisa melancarkan distribusinya.
"Tegakan hukum satu dua kasih contoh, supaya yang lain menyalurkan tidak menimbun,” tegas Tito.
Pria kelahiran Palembang itu mengaku akan memantau kinerja pengendalian pangan yang dilakukan daerah dalam waktu satu hingga dua bulan dan mengevalusasi kinerja masing-masing daerah.
Dia juga akan memberikan apresiasi dalam bentuk penghargaan bagi daerah yang mampu mengendalikan ketersediaan pangan.
"Kalau dalam waktu satu hingga dua bulan ada daerah yang tidak bisa mengendalikan, ya, mungkin saya juga akan kirim surat cinta, surat teguran, dan saya akan ekspos ke media," kata Tito Karnavian.
Diketahui, salah satu komoditas pangan yang saat ini mengalami kenaikan harga ialah minyak goreng.
Akibatnya, terjadi kelangkaan minyak goreng di tengah masyarakat. (mcr9/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Arief Poyuono: Kasihan Pak Joko Widodo Punya Mendag Lutfi
Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Dea Hardianingsih