Imbas Pilgub DKI, Golkar Bakal Pisah dengan PKS

Kamis, 27 April 2017 – 00:24 WIB
PKS. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, BEKASI - Pasangan Rahmat Effendi dan Ahmad Syaikhu bakal berpisah dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Bekasi 2018 mendatang.

Prediksi tersebut disampaikan politikus senior Partai Golkar Kota Bekasi, Yusuf Nasih.

BACA JUGA: Koalisi Gerindra-PKS di Pilgub Jabar, Sudah Sebut Nama

Menurut mantan wakil ketua DPRD Kota Bekasi itu, berkaca dari koalisi Gerindra – PKS yang berhasil mememenangkan Anies-Sandi di Pilgub DKI Jakarta beberapa waktu lalu, akan berpengaruh terhadap suhu politik jelang Pilkada Kota Bekasi.

"Saya yakin kondisi ini akan berimbas terhadap pasangan wali kota dan wakil wali kota Bekasi, yakni Rahmat Effendi dari Partai Golkar dengan Ahmad Syaikhu dari PKS yang memiliki semboyan Pepen-Ahmad Syaikhu (PAS)," kata Yusuf Nasih kepada Radar Bekasi (Jawa Pos Group), kemarin.

BACA JUGA: Rakerda Golkar: Jaro Ade Calon Tunggal Bupati Bogor

Pria yang akrab disapa Yunas ini menambahkan, banyak pihak menilai, koalisi Partai Golkar dengan PKS untuk mengusung PAS jilid II tidak akan berlanjut di Pilkada Kota Bekasi 2018. Artinya, PAS bakal berpisah dan tidak akan ada PAS jilid II.

“Kalau menurut saya bakal ada pengaruh dari hasil Pilgub DKI Jakarta terhadap suasana politik di Kota Bekasi. Bisa jadi hasil Pilgub di DKI Jakarta itu berimbas terhadap konstalasi para pemimpin partai politik (parpol) di tingkat pusat atau daerah,” terang Yunas.

BACA JUGA: Ssstt... PKS Buka Pintu untuk Bang Zul

Yunas mengimbau agar Partai Golkar lebih cermat memilih calon pendamping Rahmat Effendi yang diusung Partai Golkar sebagai calon wali kota Bekasi pada Pilkada mendatang.

“Ini sudah biasa dalam politik. Makanya di politik itu tidak ada kawan yang abadi, tapi hanya faktor kepentingan masing-masing parpol,” beber Yunas.

Ia menyarankan agar Partai Golkar tidak perlu merasa rugi atau khawatir jika harus berpisah dengan PKS.

“Golkar masih dipercaya sebagai partai unggulan di Kota Bekasi. Meski berkoalisi dengan partai apa pun, Golkar tetap dipercaya oleh masyarakat Kota Bekasi,” tandasnya.

Yunas juga mengakui kalau Partai Golkar sudah memiliki banyak pengalaman berkoalisi dengan partai lain.

“Sebelum dengan PKS, Golkar juga pernah berkoalisi dengan PDIP, dan koalisi itu membawa kemenangan dalam beberapa Pilkada di Kota Bekasi,” ucap Yunas.

Hal senada disampaikan kader Golkar lainnya, Rosihan Anwar. "Golkar sudah berpengalaman di kancah politik. Soal mencari koalisi, banyak partai yang mau merapat ke Golkar, jadi tidak perlu dirisaukan jika harus berpisah dengan PKS," tegas Rosihan.

Dia menjelaskan, jika melihat dari pengalaman di Pilkada Kota Bekasi sebelumnya, Golkar pernah menang melawan PKS.

"Kami (Golkar) punya pengalaman pernah menang melawan PKS yang saat itu mengusung pasangan Ahmad Syaikhu dan Kamaludin. Saat itu, Golkar berkoalisi dengan PDIP dengan mengusung Mochtar Mohamad - Rahmat Effendi (M2R). Termasuk juga dalam memimpin birokrasi di Kota Bekasi. Golkar punya Pak Akhmad Zurfaih (alm) yang pernah jadi wali kota, kemudian saat ini Rahmat Effendi," pungkas mantan anggota DPRD Kota Bekasi ini. (sar)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sinyal Kuat Gerindra-PKS Koalisi Lagi


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler