Imbas Sikap Keras China, Sejumlah Platform Mining Terancam Tutup

Kamis, 30 September 2021 – 18:18 WIB
Efek kebijakan keras pemerintah China pada aset kripto menyebabkan sejumlah platform mining terancam tutup. Foto: Antara

jpnn.com, JAKARTA - Efek kebijakan keras pemerintah China pada aset kripto menyebabkan sejumlah platform mining terancam tutup.

Seperti diketahui, Pemerintah China melarang peredaran aset kripto, bahkan dicap ilegal.

BACA JUGA: China Resmi Melarang Kripto, Begini Nasib Harga Bitcoin

Bank Republik China kembali memberikan serangkaian inovasi baru serta mempromosikan koordinasi antardepartemen yang lebih kuat guna menekan aktivitas kripto di sana.

Pembaharuan langkah-langkah tersebut bertujuan untuk memutus saluran pembayaran, membuang situs web, serta aplikasi seluler yang relevan sesuai dengan hukum.

BACA JUGA: Geger China Melarang Kripto, Cek Dulu Fakta-Fakta Ini

Hal itu juga terjadi pada mining aset kripto. Rencana pemberantasan telah digodok berbulan-bulan. Pasalnya, sejumlah eksodus cukup besar pada operasi mining dari negara tersebut.

Sekarang, fokus pemerintah Cina tampaknya telah bergeser dari Bitcoin ke Ethereum.

Sederet platform mining Ethereum yang terancam dan memilih penutup perangkat sebagai berikut:


1. SparkPool

Mining Ethereum pool terbesar kedua di dunia, SparkPool, resmi mengumumkan bahwa mereka akan menangguhkan operasi.

Kemungkinan operasi mining pool Ethereum tersebut meninggalkan China karena ingin mencari iklim yang lebih bersahabat.

SparkPool saat ini memiliki 19 persen tingkat hash dari semua kumpulan penambangan Ethereum atau sekitar dua pertiga dari total.

Menurut PoolWatch, SparkPool menghasilkan 131,2 TH/s (terrahash per detik) dari 61.544 penambang.

Sedangkan dalam hal pertumbuhan, hashrate Ethereum naik 145 persen sejak awal tahun.

Kenaikan itu terlihat sangat sehat meskipun banyak tertekan oleh kebijakan China untuk menghancurkan segala sesuatu yang berhubungan dengan kripto.


2. BeePool

BeePool juga mengumumkan hal serupa. Platform mining pool Ethereum terbesar keempat di dunia ini sedang memproses semua layanannya kepada para penambang karena akan menutup layanan dalam waktu dekat.

Pernyataan terlontar pada 27 September kemarin.

BeePool menyatakan bakal sepenuhnya menutup semua layanan dan operasi untuk pengguna yang ada di China dan luar negeri pada 30 September 2021.

Sementara itu, semua server akses mining juga akan berhenti beroperasi pada 15 Oktober mendatang.

Menurut laporan terakhir, Ethereum akan beralih dari mining dan proof-of-work pada tahap tertentu di paruh pertama 2022.

Penggabungan tersebut dilakukan guna menghubungkan blockchain ETH 1.0 dengan chain proof-of-stake ETH 2.0.

Menurut laporan dari explorer, Saat ini, ada 7,7 juta ETH yang dipertaruhkan di Beacon Chain.

Jika di total, ada sekitar USD 23 miliar harga Ethereum pada saat penulisan. Dana tersebut akan dapat diakses setelah metode penggabungan.

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler