jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) meminta kepada masyarakat khususnya jemaah yang telah mengikuti rangkaian kegiatan keagamaan Habib Rizieq Shihab agar melakukan isolasi mandiri selama 14 hari.
Diketahui, pascakembali ke tanah air pada 10 Vovember 2020 lalu, ada tiga acara yang dihadiri Habib Rizieq dihadiri banyak orang sehingga menimbulkan kerumunan massa, yakni di Tebet, Petamburan dan Megamendung.
BACA JUGA: Kerumunan Acara yang Dihadiri Habib Rizieq Ciptakan Klaster Petamburan dan Tebet
Anjuran disampaikan Kemenkes mengingat hasil pelacakan kasus Covid-19 melalui serangkaian tes usap atau Swab Tes PCR per Kamis (19/11) kepada para peserta kegiatan tersebut, ditemukan sejumlah warga yang terkonfirmasi positif terinfeksi virus Corona.
"Kemenkes mengimbau semua orang yang mengikuti acara tersebut dan siapa pun yang merasa telah kontak erat dengan orang yang hadir agar melakukan isolasi mandiri selama 14 hari,” kata Plt. Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan, dr. Muhammad Budi Hidayat.
BACA JUGA: Alhamdulillah, Guru Honorer K2 yang Lulus PPPK Merasa Terhibur oleh BSU Rp 1,8 Juta
Hal itu disampaikannya dalam konferensi pers Update Pemeriksaan, Pelacakan dan Perawatan Covid-19 oleh Kemenkes di Jakarta, Minggu (22/11).
Adapun rincian dari hasil pemeriksaan yang menunjukkan positif Covid-19 tersebut meliputi 50 orang yang terlibat dalam kegiatan di Tebet, 30 orang di Petamburan. Sedangkan 15 orang di Megamendung masih menunggu hasil pemeriksaan uji sampel.
BACA JUGA: 3 Pilar Tanah Abang Minta Habib Rizieq Tes Swab Covid-19, Tetapi Sayang..
"Ditemukan di Tebet total 50 kasus positif dan di Petamburan sebanyak 30 kasus dan di Mega Mendung terdapat 15 sedang menunggu hasil pemeriksaan," ungkap Budi.
Dia juga menganjurkan bagi siapa saja yang merasa memiliki gejala seperti batuk, pilek, sesak nafas, sakit tenggorokan serta kehilangan indera perasa agar segera menghubungi Puskesmas terdekat untuk dilakukan tes usap atau Tes PCR.
Budi menyebutkan, pemerintah juga telah menyiapkan pusat karantina khusus bagi pasien Covid-19 di Rumah Sakit Darurat di Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta.
"Apabila bergejala segera periksakan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan. Pemerintah juga telah menyiapkan pusat karantina di Rumah Sakit Darurat di Wisma Atlet," ucapnya.
Selain itu, Budi menekankan kepada seluruh tokoh umat atau siapa pun yang memiliki peran penting dalam suatu komunitas tertentu agar lebih bijak dan memberikan keteladanan kepada masyarakat tentang pentingnya penerapan protokol kesehatan.
Dia meminta agar selama masa pandemi jangan ada yang menggelar kegiatan yang menimbulkan kerumunan massa. Sebab, berkerumun dapat memicu terjadinya penularan virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 yang dapat berakibat fatal.
"Agar memberikan contoh dan teladan kepada masyarakat luas dalam penerapan protokol kesehatan. Kita harus bekerja sama dalam upaya pencegahan dan pengendalian COVID-19 agar pandemi segera dapat diatasi," pungkasnya.(fat/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam