Imigrasi Meulaboh Tangkap Pemain Sepak Bola Asing

Rabu, 02 Mei 2018 – 11:07 WIB
Paspor

jpnn.com, MEULABOH - Dua pemain sepak bola asal Pantai Gading terpaksa menjalani pemeriksaan di Kantor Imigrasi Kelas II Meulaboh Selasa (1/5).

Mereka adalah Kouassi Koffi Firmin, 24, dan Brou Kouakou Roni Ronald, 25. Keduanya terbukti overstay atau melebihi batas izin tinggal yang mereka kantongi.

BACA JUGA: Tiga WNA di Surabaya Dideportasi

Kouassi dan Brou ditangkap petugas Imigrasi Kelas II Meulaboh dan Polres Simeulue di Desa Lambaya, Kecamatan Simeulue Tengah, pada Minggu (30/4).

Petugas lantas membawa keduanya ke Meulaboh, Aceh Barat, via Bandara Lasikin-Kualanamu (Sumatera Utara) dan Bandara Sultan Iskandar Muda (Aceh Besar).

BACA JUGA: Berlagak Turis di Bali, Trio WN Aljazair Ternyata Pencuri

Pemindahan tersebut dikawal ketat intel Simeulue, dipimpin Kasat Intelijen Ipda Devi Iswandi Syahputra.

"Mereka melanggar izin tinggal di Kabupaten Simeulue. Izin tinggalnya di Indonesia telah overstay atau telah melebihi enam bulan.

BACA JUGA: Temukan WNA tanpa Dokumen Kependudukan

Maka, dua WNA ini kami bawa untuk menjalani proses di imigrasi Meulaboh," kata Pontan, petugas Kantor Imigrasi Kelas II Meulaboh, kemarin.

Pontan menambahkan, penangkapan dilakukan sekitar pukul 16.00 WIB. Dalam operasi penangkapan tersebut, seorang warga Pantai Gading lainnya berhasil kabur.

Warga asing itu terdata bernama Abou, berusia 19 tahun. Pemilik nomor paspor 15AH90165 tersebut kabur bersama M. Ikwan, 29, warga Gampong Jamuan, Kecamatan Banda Baro, Kabupaten Aceh Utara.

Dia merupakan penanggung jawab yang membawa tiga warga Pantai Gading itu ke Simeulue. "Kita minta proaktifnya untuk datang ke imigrasi," ujarnya.

Sebelumnya, tiga warga Pantai Gading itu dibawa M. Ikwan untuk turnamen Persatuan Olahraga Sekitar Kampung Aie (POSKA) Cup VI pada 29 Maret hingga 29 April 2018.

Mereka bermain di klub sepak bola Poska Gampong Aie dan Amuren, Desa Lambaya, Kecamatan Simeulue Tengah.

Di akhir kompetisi, Kouassi dan Brou berhasil mengangkat piala setelah timnya meraih peringkat II dan III.

"Sejujurnya kami aparat desa, warga, serta klub bola kaki kami tidak tahu seperti ini kejadiannya," kata Kades Lambaya Hasbin Halis.

Dia mengaku sempat bertanya kepada Ikwan apakah dokumen imigrasi para pemain asing itu sudah lengkap.

"Kata Ikwan sudah aman. Mungkin kami yang masih awam ini terlalu percaya. Maka, kami tetapkan orang asing itu menjadi pemain klub Amuren di turnamen Poska Cup," sebutnya. (ahi/mai/c9/fat/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Nikahi WNA, Komunikasi dengan Bantuan Google Translate


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler