Imlek 2014 Jadi Hari Kerja, Rakyat Marah

Jumat, 13 Desember 2013 – 20:02 WIB

jpnn.com - SHANGHAI--Pemerintah China telah menetapkan malam Tahun Baru China (Imlek) sebagai hari kerja pada 2014. Tak urung hal ini memicu kemarahan publik karena mengganggu rencana perayaan hari raya tradisional yang dianggap paling penting itu.

Seperti diketahui, setiap tahun pada pertengahan Desember, pemerintah mengumumkan hari libur nasional untuk tahun berikutnya. Mereka seringkali mengikuti pola yang sama.

BACA JUGA: Penerjemah Bahasa di Upacara Mandela Ternyata Gila

Namun untuk tahun depan, yang diumumkan pada Rabu malam (11/12), mengejutkan dan membuat banyak orang marah. Lantaran liburan festival musim semi adalah waktu jutaan orang mudik ke kampung halaman.

Rencana liburan yang disetujui kabinet China atau Dewan Negara, menetapkan 6 Februari sebagai hari libur nasional untuk Festival Musim Semi selama tujuh hari, bukan  30 Januari, yang merupakan Tahun Baru China.

BACA JUGA: Pemimpin Korut Eksekusi Paman Sendiri Karena Makar

“Banyak orang perlu pulang ke rumah dan bersiap untuk Tahun Baru China,” ujar Ran Ying, 26, seorang pekerja di Shanghai seperti dilansir sina.com (13/12).

"Adalah suatu kesalahan untuk menukar rencana liburan dari malam Tahun Baru menjadi hari ketujuh Tahun Baru,” geramnya.

BACA JUGA: Pendingin Rusak, Beberapa Sistem ISS Dimatikan

Banyak juga mereka yang meluapkan kemarahannya di situs mikroblog Sina Weibo, versi China Twitter. Bahkan tabloid berpengaruh Global Times mengkritik jadwal baru tersebut, mengatakan bahwa mereka yang tinggal jauh dari kampung halaman perlu waktu untuk kembali, dan mereka menyerukan liburan nasional yang lebih lama.

“Adalah keinginan masyarakat urban China untuk menghadapi libur publik lebih lama karena banyak orang merasa lelah dan lebih mementingkan istirahat daripada uang,” tulis artikel editorial media tersebut.

Jadwal baru itu tidak akan menghapus kekacauan akibat banyak orang bermudik pada waktu yang sama. Polisi anti huru-hara harus dikerahkan untuk mengontrol massa di beberapa tempat wisata populer dalam liburan Hari Nasional pada Oktober.

Cai Jiming, profesor di Tsinghua University Beijing yang mempelajari kebijakan libur nasional, mengatakan pada kantor berita Xinhua bahwa cara satu-satunya untuk mengatasi masalah itu adalah untuk membagi beban dengan memberlakukan cuti bersama, yang tidak banyak dimiliki warga.

Pemerintah juga mengatakan hanya 1 Januari yang akan menjadi libur nasional tahun depan, bukan tiga hari seperti biasanya.

“Perlu waktu lama untuk merencanakan liburan, dan sekarang ternyata hanya ada satu hari libur pada Tahun Baru,” tulis seorang pengguna Weibo. “Saya sudah terlanjur membeli tiket pesawat,” tulisnya lagi. (esy/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Seumur Hidup untuk Spion Tiongkok


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler