jpnn.com - TAIPEI - Chiang Fu-chung harus mempertanggungjawabkan aksi spionasenya. Kemarin (11/12) Pengadilan Tinggi Taiwan menjatuhkan hukuman seumur hidup kepada mantan kapten Angkatan Udara (AU) itu karena dia terbukti membocorkan rahasia militer ke Tiongkok. Tapi, pria Taiwan tersebut masih punya kesempatan untuk naik banding.
"Terdakwa telah terbukti membocorkan sejumlah besar informasi penting dan dokumen-dokumen rahasia kepada pihak Tiongkok melalui pamannya," terang jubir pengadilan kepada media. Sayangnya, dia tidak menyebutkan nama sang paman yang konon adalah seorang pengusaha besar Taiwan.
BACA JUGA: Abbot Bujuk Toyota Bertahan di Australia
Paman Chiang menjadi perantara karena memiliki bisnis yang sukses di Tiongkok. Chiang yang tadinya bekerja pada Pusat Kendali dan Komando Radar AU kini mendekam di tahanan militer. Dia ditangkap tahun lalu saat skandal pembocoran rahasia militer tersebut mencuat.
Karena skandal itu, hubungan Taiwan dan Tiongkok yang memang tidak mesra semakin renggang. Apalagi, kabarnya, ada beberapa aksi spionase lain ala Chiang tersebut.
BACA JUGA: Nuklir Rusia Jadi Bahan Bakar PLTN Amerika
Media Taiwan melaporkan bahwa militer Tiongkok selalu memantau Pusat Kendali dan Komando Radar AU. Konon, Beijing membutuhkan banyak informasi mengenai program radar Strong Net dan juga sistem rudal Patriot produksi Amerika Serikat (AS). Belakangan, beberapa tentara dan pejabat militer Taiwan kedapatan terlibat dalam aksi spionase semacam itu.
September lalu, seorang pensiunan laksamana terbukti membocorkan informasi rahasia ke Tiongkok. Dia lantas diganjar hukuman 14 bulan penjara. Februari lalu, seorang mantan letkol AU juga terbukti memata-matai militer Taiwan untuk kepentingan Tiongkok. Karena aksinya itu, dia mendapatkan hukuman penjara seumur hidup 12 kali. (AFP/hep/c16/dos)
BACA JUGA: Singapura Sidik Pendatang
BACA ARTIKEL LAINNYA... Uruguay Legalkan Ganja
Redaktur : Tim Redaksi