jpnn.com, JAKARTA - Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menyelenggarakan aksi damai di pertigaan UMS, Solo, pada Jumat (22/12/2023).
Aksi itu berlangsung pada pukul 15.30 WIB hingga 17.30 WIB.
BACA JUGA: Potong Kesenjangan Akses, Dimas Oky Nugroho Ajak Kader IMM Dukung Anak Bangsa
Dalam aksi tersebut, IMM UMS menyuarakan 3 tuntutan, yaitu mengkaji ulang putusan MK terkait pencalonan Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presiden pada Pilpres 2024.
Selain itu, wujudkan pemilu yang demokratis yang jujur, terbuka, dan konstitusional serta usut tuntas pelanggar HAM.
BACA JUGA: IMMPI Selamatkan ART Asal NTT dari Kekejaman Majikan Biadab
Dalam aksi tersebut, massa aksi juga menyampaikan kritik mereka atas realita Pemilu 2024 yang menurut mereka sarat kepentingan oligarki.
Ezat Indra selaku koordinator umum aksi menyatakan MK tidak berhak membuat norma baru, karena kewenangan membuat norma (hukum) baru di tangan DPR RI.
BACA JUGA: Pesan Hidayat Nur Wahid Kepada Kader IMM Jaksel: Selamatkan Bonus Demografi!
Sedangkan dalam petitum (poin gugatan) pengajuan gugatan terkait batas usia presiden dan wakil presiden ke MK yang dilayangkan penggugat, permohonan atau petitum yang diajukan adalah penambahan norma baru yang kemudian dipenuhi oleh MK.
Putusan MK tidak lagi hanya sekadar menyalahi etik tetapi juga menyalahi ketentuan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2003 Tentang Kekuasaan Kehakiman dan Pasal 10 Ayat (1) UUD NRI Tahun 1945.
Ezat menambahkan aksi ini hanyalah permulaan dari serangkaian aksi yang akan dilakukan oleh IMM UMS.
Ke depannya, bagi Ezat, IMM UMS akan berkoordinasi dengan elemen gerakan mahasiswa lain untuk menyusun agenda sejenis dengan isu yang sama.
Mahbubi, salah satu penyelenggara aksi sendiri menyatakan, aksi ini murni muncul dari kepentingan gerakan mahasiswa tanpa ditunggangi oleh kepentingan partai atau paslon mana pun.
Aksi tersebut diikuti oleh 50 peserta yang berasal dari fakultas-fakultas yang ada di UMS.
Aksi tersebut turut mendapat pengamanan dari aparat kepolisian sekitar. Aksi tersebut bubar pada 17.30 WIB.(fri/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur & Reporter : Friederich Batari