Imparsial: Tugas TNI Bukan Ngurusin Sawah

Selasa, 24 Januari 2017 – 22:42 WIB
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo di sela-sela Rapim TNI tahun 2017 di Aula Gatot Subroto Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (16/1/2017). FOTO: Dok. Puspen TNI

jpnn.com - jpnn.com - Wakil Direktur Imparsial Gufron Mabruri mengkritik rencana Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo membentuk Sentra Pelayanan Pertanian Padi Terpadu (SP3T).

Menurut dia, upaya mendorong program swasembada beras petani di pedesaan itu sebaiknya dilakukan oleh kementerian-kementerian yang tepat.

BACA JUGA: Jenderal Gatot Ingatkan Konga Tak Selundupkan Senjata

"Saya kira ada satu persepsi yang keliru dalam menafsirkan mendorong pemerintah dalam upaya swasembada beras itu," ujarnya saat dihubungi, Selasa (21/1).

Persepsi yang keliru ini, lanjut Gufron, bisa dilihat dari bagaimana ditafsirkan oleh panglima TNI dengan berencana membentuk SP3T.

BACA JUGA: Yakinlah, Tak Mungkin TNI Selundupkan Senpi dari Sudan

Tentu, itu dikhawatirkan menimbulkan persoalan baru dan mengurangi tingkat profesionalisme TNI.

"Terutama TNI tidak dibekali keahlian soal isu-isu pertanian tapi juga dikhatirkan ini akan menimbulkan persoalan lain," jelas dia.

BACA JUGA: Masih Suka Berita Hoax? Simak Warning Panglima TNI Ini

Oleh karena itu, Gufron mendorong kepada kementerian-kementerian yang terkait dengan isu pangan untuk mengatasi masalah swasembada pangan.
Sebab, memang yang berwenang dalam kebijakan dan punya keahlian tersebut adalah kementerian.

"TNI tugasnya hanya untuk mengatasi ancaman eksternal dari luar, bukan ngurusin soal sawah," tandasnya.

Untuk diketahui, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan, pada 2017 TNI akan membentuk Sentra Pelayanan Petani Padi Terpadu (SP3T).

Program ini dimaksudkan untuk mendukung kebijakan pemerintah terkait swasembada pangan.

"Ini solusi untuk petani karena kami sendiri hampir frustrasi. Petani sering ditipu tengkulak, hasil panen dibeli dengan harga rendah," kata Gatot.

Gatot mengatakan pembentukan SP3T akan membantu petani mulai dari tahap pembibitan, panen, hingga penggilingan. Sehingga, dengan adanya SP3T ini petani tidak lagi membeli bibit padi dari tengkulak.

"Produksi beras tak terganggu untuk menjaga swasembada pangan. Dulu, Bapak Presiden Joko Widodo berkata, kalau swasembada pangan tak tercapai, saya akan dicopot. Sekarang saya panglima," ujarnya. (dil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dua Anak Kuliah, Tentara Nyambi jadi Kusir Delman


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler