Implementasikan Co-Firing, PLN Hasilkan 575,4 GWh Listrik Bersih Sepanjang 2022

Rabu, 04 Januari 2023 – 03:17 WIB
Ilustrasi. Personil PLN yang menjaga keandalan listrik di Indonesia. ANTARA Foto/HO-Humas PLN UIW Sulselrabar

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan sepanjang 2022, perseroan mengimplementasikan teknologi co-firing di 36 lokasi PLTU dari target 35 lokasi.

Program co-firing PLN mampu memproduksi energi bersih sebesar 575,4 GWh dan berhasil menurunkan emisi karbon sebesar 570 ribu ton CO2 dengan memanfaatkan biomassa sebanyak 542 ribu ton.

BACA JUGA: Raih 314 Penghargaan Sepanjang 2022, PLN Sukses Jalankan Transformasi & Siap Sambut 2023

"Implementasi co-firing akan memberikan dampak terhadap penurunan emisi karbon dan gas rumah kaca. Ini merupakan bagian dari ekosistem listrik kerakyatan yang melibatkan masyarakat dalam penyediaan biomassa sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat," ujar Darmawan.

Tak hanya sekadar memanfaatkan biomassa saja, untuk menjamin keberlangsungan pasokan, PLN telah membangun rantai pasok biomassa.

BACA JUGA: Ganjar Prioritaskan Alokasi APBD 2023 untuk Percepat Penurunan Kemiskinan

Mulai tahap perencanaan, pembangunan, pengelolaan biomassa plant sampai dengan komersialisasi di PLTU PLN.

Biomassa yang saat ini dipergunakan ada lima jenis yaitu serbuk gergaji, serpihan kayu, cangkang sawit, bonggol jagung, dan bahan bakar jumputan padat.

BACA JUGA: Turut Amankan Stok Batubara di PLTU, INSA Dapat Apresiasi dari PLN

Program co-firing sudah berhasil dilakukan dengan kolaborasi pemanfaatan sampah bersama 12 Pemda di seluruh Indonesia dan 6 project Bahan Bakar Jumputan Padat (BBJP) juga sudah launching dan beroperasi pada 2022.

"Kami menjalin kerja sama dengan berbagai pihak. Termasuk pemerintah daerah untuk pemanfaatan sampah serta Perhutani untuk pemanfaatan tanaman energi atau serbuk kayu. Kerja sama dengan masyarakat dan berbagai pihak lainnya lakukan untuk pemanfaatan jenis biomasa seperti serbuk gergaji, sekam padi, bonggol jagung dan cangkang sawit," papar Darmawan.

Dalam menuju transisi energi bersih, PLN tidak berjalan sendiri. PLN berkolaborasi dengan melakukan pemberdayaan masyarakat.

"Melalui program ini, kami tidak hanya bermaksud mengganti batu bara dengan biomassa, tetapi juga membangun rantai pasok biomassa yang andal dengan melibatkan masyarakat. Sehingga dalam penyediaannya memiliki dampak ekonomi untuk masyarakat secara langsung," ungkap Darmawan.

Kehadiran program ekonomi kerakyatan co-firing ini juga merupakan langkah nyata PLN menjawab persoalan global dalam mewujudkan Indonesia yang bersih dan mandiri energi.

Meningkatkan kapasitas nasional dengan prinsip Environmental, Social and Governance (ESG).(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy Artada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler