Impor Kereta Bekas Dinilai Tidak Mendukung Produksi Dalam Negeri

Senin, 27 Februari 2023 – 21:31 WIB
Impor Kereta Bekas Dinilai Tidak Mendukung Produksi Dalam Negeri. Ilustrasi Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Komando Tugas (Kogas) Bela Negara Elwa Wattimena memberi kritikan terkait wacana impor kereta bekas.

Menurut Elwa, wacana tersebut tidak memikirkan keselamatan dan kenyamanan serta pro-industri dalam negeri.

BACA JUGA: Kereta Bekas Wajib di Sertifikasi

Presiden Jokowi sudah mengeluarkan Inpres 2 Tahun 2022 tentang percepatan peningkatan penggunaan produk dalam negeri.

Selain itu, ada Kepres 24 Tahun 2018 tentang tim nasional TKDN melibatkan seluruh kementerian/ lembagai, termasuk Kementerian Perhubungan selaku pembina PT KCI dan PT KAI.

BACA JUGA: KAI Berikan Promo Harga Tiket Kereta Api, Mulai dari Rp 100 Ribu, Cek nih Rutenya

Elwa mengatakan di dalam Permendag 25 tahun 2022 merupakan revisi Permendag 20 tahun 2021 jelas berbunyi untuk impor barang modal baru tidak perlu lartas atau mendapat rekomendasi dari Kementerian tertentu.

Artinya, kata Elwa, KCI punya dua pilihan. Pertama, memaksimalkan pembelian kereta melalui PT INKA. Kedua, jika tidak terpenuhi di dalam negeri dapat mengimpor kereta baru bukan bekas.

BACA JUGA: Sepanjang 2022, KAI Amankan Barang Tertinggal Milik Para Penumpang Senilai Rp 4 Miliar

"Barang kereta baru mudah dibeli kenapa masyarakat diberikan kereta bekas yang sering menyusahkan," ujar Elwa dalam keteranganny, Senin (27/2).

Senada dengan Elwa. Pengamat pertahanan dan keamanan Robi Sugara menyayangkan ada pengamat yang mendorong pemerintah untuk impor kereta bekas.

"Seharusnya masyarakat disuguhkan kereta buatan dalam negeri seandainya kurang ya impor kereta baru dan secara regulasi bisa dilakukan PT KCI tanpa izin pemerintah atau Kementerian," kata Robi.

Menurut Robi, impor kereta bekas lebih banyak mudarat bagi masyarakat terutama aspek keselamatan dan kenyamanan.

"Kita sudah ekspor kereta ke Bangladesh dan Filipina, ini justru mundur impor kereta bekas," tuturnya. (jlo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler