jpnn.com, BALIKPAPAN - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Timur Atqo Mardiyanto mengatakan, impor barang migas pada Agustus 2018 lalu mencapai USD 0,41 miliar.
Jumlah itu naik 66,96 persen dibanding Juli 2018. Sementara itu, impor barang nonmigas mencapai USD 0,13 miliar atau naik sebesar 67,96 persen dibanding Juli 2018.
BACA JUGA: Soal Impor, RI Lepas dari AS tapi Berpindah ke Tiongkok
“Peningkatan impor Agustus 2018 disebabkan naiknya kebutuhan barang migas dan barang nonmigas,” tutur Atqo sebagaimana dilansir laman Prokal, Rabu (10/10).
Menurutnya, secara kumulatif, nilai impor Kaltim periode Januari-Agustus 2018 mencapai USD 2,90 miliar.
BACA JUGA: ALASKA: Impor Dibatasi, Infrastruktur Terancam Mangkrak
Angka itu naik sebesar 50,45 persen dibanding periode yang sama tahun 2017.
Dari seluruh impor periode Januari-Agustus 2018, impor barang migas mencapai USD 2,08 miliar atau naik 45,72 persen.
BACA JUGA: Membedah Dampak Negatif Perang Dagang AS - Tiongkok bagi RI
Sementara itu, barang nonmigas mencapai USD 0,82 miliar atau naik sebesar 64,02 persen.
“Kaltim saat ini masih melakukan impor migas yang berasal dari Nigeria, Singapura, dan Azerbaijan,” ujar Atqo.
Dia menjelaskan, impor dari Nigeria senilai USD 142 juta, Singapura USD 92,56 juta, dan Azerbaijan USD 70,33 juta.
Ketiga negara tersebut memiliki kontribusi 75,06 persen terhadap impor Kaltim.
“Kenaikan impor pada Agustus berasal dari kenaikan impor dari Singapura sebesar 425,57 persen. Yaitu, USD 17,61 juta menjadi USD 92,56 juta,” imbuh Atqo. (ctr/ndu/k18)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menanti Konsistensi Pemerintah Tekan Impor
Redaktur & Reporter : Ragil