INACA Dukung Pemerintah Tunda Seluruh Penerbangan ke Tiongkok

Rabu, 05 Februari 2020 – 17:10 WIB
Ketua Umum INACA Denon Prawiraatmadja. Foto dok INACA

jpnn.com, JAKARTA - Asosiasi Perusahaan Penerbangan Nasional (INACA) mendukung langkah pemerintah untuk menunda penerbangan dari dan ke Tiongkok.

Ketua Umum INACA Denon Prawiraatmadja menilai kebijakan pemerintah terkait dengan penerbangan dari dan ke Tiongkok dan pemberhentian fasilitas visa kunjungan serta visa on arrival bagi warga negara Tiongkok sudah tepat.

BACA JUGA: Ada 6 Penerbangan Terakhir yang Melayani Rute ke China di Bandara Soetta

“Kita perlu mewaspadai penyebaran virus corona ini agar sebisa mungkin tidak masuk dan membahayakan rakyat Indonesia, sehingga kebijakan pemerintah sudah cukup tepat,” kata Denon.

Menurut Denon, semua negara sedang mewaspadai penyebaran virus ini. Sehingga banyak penerbangan atau maskapai yang menghentikan sementara penerbangan ke Tiongkok secara keseluruhan maupun ke Provinsi Hubei di mana virus tersebut ditemukan dan menjadi wabah.

Virus corona telah ditemukan menyebar hingga 25 negara dengan jumlah meninggal mencapai 425 orang, tertinggi di Tiongkok dengan 19 ribu kasus infeksi.

BACA JUGA: Soekarno-Hatta Hentikan Sementara Penerbangan ke Tiongkok

Terkait dengan industri penerbangan nasional, Denon menyebut secara umum penerbangan dari dan ke Tiongkok selama ini cukup potensial.

“Tetapi dampaknya secara nasional akan lebih besar jika sampai virus corona menyebar di Indonesia, secara ekonomi kita akan jauh lebih dirugikan,” kata Denon lagi.

BACA JUGA: Kemenhub Putuskan Menunda Penerbangan Dari dan Ke RRT

Karena itu, Denon berharap penerbangan lokal bisa menjadi kekuatan dari industri penerbangan nasional dengan masyarakat memanfaatkan secara maksimal jasa layanan transportasi udara.

Apalagi dengan turunnya harga tiket penerbangan lokal, Denon menilai pasar penerbangan nasional kembali ramai seperti era tiket murah.

Sehingga mampu memberikan kontribusi bagi pergerakan ekonomi dan perdagangan masyarakat antar daerah.

Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS) periode Januari–Desember 2019, angkutan udara domestik mencatatkan angka 76,7 juta.

Angka tersebut turun sebesar 18,54 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai jumlah 94,1 juta jiwa.

Meski demikian pada periode Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 ada perkembangan yang cukup berarti untuk penerbangan lokal dengan jumlah penumpang yang mencapai 3,2 juta jiwa.

Ini menunjukan pertumbuhan penumpang seperti sebelumnya.

Denon berharap agar wabah corona bisa segera teratasi sehingga aktivitas penerbangan kembali normal dan Tiongkok kembali bergerak seperti semula, sehingga bisa menggairahkan kembali aktivitas ekonomi dan perdagangan dunia.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler