INACRAFT 2018 Usung Budaya Sumatera Utara

Selasa, 24 April 2018 – 12:47 WIB
Jumpa pers penyelenggaraan INACRAFT 2018 di Jakarta. Foto: Istimewa

jpnn.com, JAKARTA - Pameran Produk Kerajinan Internasional terbesar di tanah air, Jakarta International Handicraft Trade Fair (INACRAFT 2018) kembali digelar untuk ke-20 kalinya di Jakarta Convention Center, tanggal 25-29 April 2018.

Menurut Wakil Ketua Umum 2 Asosiasi Eksportir dan Pengusaha Handicraft Indonesia (ASEPHI) Gusmardi Bustami, INACRAFT 2018 akan diikuti oleh 1.395 peserta dari seluruh pelosok tanah air.

BACA JUGA: Beli Reksa Dana Semakin Mudah, Minimal Rp 10 Ribu

Terdiri dari para perajin, pengusaha, produsen, dan eksportir kerajinan. Serta beberapa negara sahabat juga akan ikut menyemarakkan pameran, dengan menampilkan produk kerajinan mereka.

"Jepang, Polandia, Uzbekistan, Korea Selatan dan beberapa negara anggota ASEAN tergabung dalam AHPADA ASEAN Handicraft Promotion & Development Association (AHPADA) dipastikan mengijuti ajang ini," kata Gusmardi di Jakarta, Senin (23/4).

BACA JUGA: Menaker: Industri Kreatif Siap Hadapi Revolusi Industri 4.0

Setiap penyelenggaraannya, INACRAFT 2018 menampilkan kerajinan dari daerah tertentu di Indonesia sebagai ikon utama pameran.

Tahun ini, produk kerajinan, seni dan atraksi budaya Sumatera Utara menjadi ikon pameran dengan tema 'The Loftiness of North Sumatra' mendampingi tema sentral INACRAFT Colouring the World.

BACA JUGA: KUB Tirta Gempita Gemparkan Pertanian Gunung Kidul

Selain menampilkan produk kerajinan, ikon provinsi ini juga akan mengisi acara pembukaan dengan pagelaran kesenian seni musik dan hiburan budaya berupa tari-tarian selama pameran.

Tak hanya itu, ASEPHI selaku penyelenggara menerbitkan buku sejarah 20 tahun perjalanan INACRAFT. Dari 120 booth di tahun pertama di tahun 1999 hingga menjelma menjadi lebih 1.300 booth.

Selain itu ada special booth dari Extended Program Anggota ASEPHI yang mengikuti Short Course Australia Award: International Business Readiness for Jewellery Design atas dukungan DFAT Australia.

ASEPHI juga memberikan perhatian khusus dengan memberikan fasilitas promosi kepada kelompok Baduy Craft Banten dan Komunitas Diffabel dari Kriya Mata Kuching Bandung.

Selain mempunyai target menghadirkan 1.000 buyers, INACRAFT juga menyelenggarakan beberapa kegiatan pendukung, seperti Business Matching, dan Craft Workshop.

Ajang ini menargetkan 200.000 pengunjung, dengan transaksi retail Rp 149 miliar, serta kontrak dagang sebesar 12 juta Dolar AS.(mg7/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Agresif Tambah Gerai, Pizza Hut Cari Modal Rp 816 Miliar


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler