jpnn.com - JAKARTA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan mengklaim, langkah kementerian menginapkan sekitar 2.500 peserta Lomba Kompetensi Siswa (LKS) SMK, bersama guru pendamping di rumah warga Kota Malang menghemat anggaran cukup besar.
Penghematannya 70 persen dibanding bila peserta tinggal di hotel.
BACA JUGA: 75 Persen Siswa Indonesia tak Berprestasi
"Dari dana yang disiapkan, hanya 30 persen yang terpakai untuk membiayai 2.500 persen selama enam hari," kata Anies saat dihubungi, Senin (23/5).
Anies menjelaskan untuk menampung 2.500 peserta lomba bersama pendamping, ada sekitar 234 rumah warga yang digunakan. Satu rumah bisa ditempati tiga sampai lima orang.
BACA JUGA: Asyik...Siswa SMK Happy Tinggal di Rumah Warga
"Karena yang menanggung anggarannya pemerintah, standar rumah tinggal dan catering Kemendikbud yang tetapkan. Ini untuk menjamin peserta tetap fit dan nyaman," terang Anies.
Nantinya, dana yang berhasil dihemat, akan dialokasikan untuk membangun ruang kelas baru bagi 400 sekolah di Jateng dan Jatim, dengan estimasisi Rp 400-600 juta per sekolah.
BACA JUGA: Peserta Event Nasional Akan Diinapkan di Rumah Warga
Dalam lomba ini, para peserta dari seluruh Indonesia selama sepekan akan menginap di rumah warga, di Malang Jawa Timur sejak 22 Mei 2016 kemarin. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 2020, Proporsi SMK Luar Jawa di Atas 80 Persen
Redaktur : Tim Redaksi