INCO Genjot Produksi

Kamis, 14 April 2011 – 11:15 WIB

JAKARTA - PT International Nickel Tbk (INCO) bakal meningkatkan kapasitas produksi nikel menjadi 90 ribu metrik ton per tahunPenambahan kapasitas itu, sejalan dengan proses optimalisasi fasilitas produksi Sorowako yang dimulai pada akhir 2011

BACA JUGA: DPR: Petani Bisa Kolaps Karena BK CPO

Dalam tempo lima  tahun ke depan, rencana itu melebihi angka saat ini di kisaran 73 ribu metrik ton per tahun
"Proses produksi ini akan kami lancarkan dalam waktu dekat

BACA JUGA: Lagi, Industri Dalam Negeri Minta Diproteksi

Harapannya, bisa terwujud pada 2015," ujar Tony Wenas, Direktur Utama INCO, di Jakarta, Rabu (13/4).

Tony menjelaskan, proses peningkatan produksi itu meliputi optimalisasi fasilitas produksi Sorowako, termasuk termasuk peningkatan pekerjaan tungku pembakaran (furnace) yang akan dimulai pada akhir 2011
Perseroan juga akan melakukan penambangan nikel di semua lokasi

BACA JUGA: Renegosiasi CAFTA Dinilai Tidak Tepat

Tidak terkecuali pada lokasi tambang baru dengan cara bersamaan atau simultan, tidak secara konvensional seperti sekarang"Proyek ini sudah dalam tahap akhirImplementasinya tahun iniSemuanya tinggal menunggu persetujuan pemerintah," ulasnya.

Untuk memuluskan langkah itu, perseroan membutuhkan dana awal sebesar USD 132 jutaDana sebesar itu telah dianggarkan ke dalam biaya belanja barang modal (capex) 2011Sementara, total kebutuhan capex yang dibutuhkan pada tahun ini mencapai USD 232 juta"Total capex mencapai USD 232 jutaSebanyak USD 100 juta digunakan untuk penyelesaian proyek KarebbeSisanya USD 132 dialokasikan untuk kebutuhan peningkatan kapasitas produksi," tambah Fabio Bechara, Direktur dan Chief Financial Officer INCO.

Dana capex itu diperoleh dari kas internal dan pinjamanKhusus untuk proyek Karebbe, perseroan telah melakukan penarikan sebesar USD 150 juta dari sisa fasilitas pinjaman ekspor dari Mizuho Corporate Bank Ltd dan Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ LtdFasilitas itu diperoleh perseroan pada November 2009 total sebesar USD 300 juta"Pendanaan proyek Karebbe senilai USD 410 juta diperoleh dari kas internal dan dari pinjaman fasilitas senior ekspor dari dua bank Jepang," jelas Fabio.

Proyek Karebbe adalah proyek pembangunan pembangkit listrik di bendungan KarebbeProyek itu ditargetkan rampung Agustus mendatangDan, itu akan menghasilkan daya listrik sebesar 90 megawattPembangunan pembangkit untuk mendukung peningkatan kapasitas produksi dan akan mengurangi penggunaan bahan bakar thermal yang berbiaya tinggi(far)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pertumbuhan Investasi Bisa Double Digit


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler