Incumbent Unggul Survei, yang Lain Jangan Minder

Kamis, 29 Oktober 2009 – 06:45 WIB

MATARAM -- Hasil survei  LARISPA NTB menunjukkan, kandidat walikota Mataram, H Ahyar Abduh, memiliki tingkat popularitas yang tinggiMaklum, Ahyar saat ini masih menjabat sebagai wakil walikota

BACA JUGA: Jelang Pilkada, KPUD Masih Bingung Aturan

Namun, bukan hal yang mustahil pada pilkada tahun depan, ada kandidat lain yang bisa mengalahkan mantan Ketua DPRD Mataram itu.

Demikian diungkapkan Barkah Pattimahu, Direktur Lembaga Survei Konsultan Citra Indnesia (grup LSI), menanggapi hasil survei terbaru itu
Dia mengakui, calon incumbent selalu unggul dalam survei yang dilaksanakan setahun sebelum digelarnya pilkada

BACA JUGA: Mantan Anggota DPR Maju di Pilkada Sibolga

Hanya saja, dalam rentang masa setahun berjalan, dinamika politik yang berkembang bisa mengubah persepsi masyarakat terhadap para kandidat
Buktinya, banyak kandidat yang tiba-tiba tingkat popularitasnya menyalip incumbent dan memenangkan pertarungan.

"Hasil survei hanyalah potret dari kondisi saat survei dilakukan

BACA JUGA: Kraton Kukar Sodorkan 9 Calon

Dan kondisi ini bisa berbalik 180 derajat sampai pilkada digelarPasangan yang berstatus sebagai chalenger (penantang, Red) bisa unggul melawan pasangan incumbent," terang Barkah, kemarinTerkait metodologi survei yang digunakan LARISPA  NTB, Barkah mengatakan tidak ada persoalan sepanjang menggunakan metode ilmiahApakah menggunakan sistem klaster atau stratifikasi dalam pengambilan sampel.

Dicontohkan Barkah, menjelang pilkada Gubernur NTB beberapa waktu lalu, pihaknya melakukan surveiHasilnya, incumbent HL Serinata unggulNamun, tiba-tiba muncul pasangan kandidat penantang yang cukup populer, yakni pasangan TGH Zainul Majdi-Badrul MunirPasangan 'penantang' incumbent ini justru yang memenangkan pilkadaContoh lain kasus pilkada Sulawesi SelatanCalon incumbent Amin Syam akhirnya kalah dengan Syahrul Yasin LimpoPadahal, semula  Amin Syam yang notabene berstatus sebagai ipar mantan wakil presiden Jusuf Kalla, memiliki tingkat popularitas yang tinggi.

Perubahan secara drastis tingkat popularitas kandidat, urai Barkah, sangat tergantung bagaimana strategi politik, komunikasi politik, dan pembangunan citra pasangan calon"Termasuk juga bagaimana dalam mengemas isu, media kampanye sampai penampilan calon yang bertarung," katanya.

Karenanya, dia menyarankan agar Ahyar yang unggul dalam survei agar tidak lengahHasil survei tetap harus ditindaklanjuti dengan langkah-langkah menjaga populartiasTerlebih, dia mengingatkan, mayoritas responden survei biasanya belum yakin dalam menjatuhkan pilihannyaBiasanya jumlah pemilih yang benar-benar yakin hanya sekitar 20 persen(mni/sam/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Penjabat Tetap Dilarang Ikut Pilkada


Redaktur : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler