Indal Alumunium Industry Fokus Diversifikasi Produk

Senin, 01 Juli 2019 – 05:24 WIB
POSITIF: Jajaran Direksi PT Indal Alumunium Industry Tbk (INAI) saat memaparkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) terkait kinerja perusahaan. Foto: Radar Surabaya/JPNN

jpnn.com, SURABAYA - Kinerja ekspor yang meningkat berhasil membuat PT Indal Alumunium Industry Tbk mencatatkan pertumbuhan laba yang positif.

Tahun ini emiten berkode INAI itu memproyeksikan pertumbuhan kinerja mencapai sepuluh persen.

BACA JUGA: Kebijakan AS Jadi Peluang Pacu Ekspor Produk Aluminium

Hal itu sejalan dengan potensi perluasan pasar ekspor, terutama Amerika Serikat sebagai dampak adanya perang dagang dengan Tiongkok.

BACA JUGA: Ekspor Turun, Gabungan Pengusaha Usul Pembentukan Satgas

BACA JUGA: Inalum Kejar Produksi 500 Ribu Ton Aluminium

Director INAI Cahyadi Salim mengatakan, adanya perang dagang tersebut memang membebani sejumlah kegiatan usaha.

Namun, tidak sedikit juga peluang yang tercipta dari kondisi tersebut, termasuk industri aluminium ekstrusion yang diproduksi INAI.

BACA JUGA: Produksi Aluminium Indonesia Kalah Jauh dari Malaysia

"Kami sebagai produsen aluminium ekstrusion yang sudah menguasai pasar Asia Tenggara akan memasuki celah pasar yang terbentuk," terangnya beberapa waktu lalu.

Cahyadi menuturkan, selama ini separuh penjualan INAI untuk pasar ekspor menyasar AS dengan jumlah penjualan sekitar USD 20 juta.

Adapun pada 2018 perseroan mencatatkan penjualan sebesar Rp 1,1 triliun atau tumbuh 15,3 persen dibandingkan kinerja tahun sebelumnya.

Penjualan tersebut disumbang oleh produk di sektor jasa konstruksi sebesar 34,5 persen, kemudian disusul produk aluminium.

Dari kinerja tersebut, penjualan di pasar ekspor berkontribusi sekitar 45,5 persen atau terealisasi Rp 514,61 miliar. Sisanya merupakan penjualan di pasar domestik.

"Persentase penjualan ekspor meningkat 39,8 persen dibandingkan 2017 dan diperkirakan akan terus meningkat pada tahun ini," imbuh Cahyadi

Cahyadi menambahkan, kinerja penjualan pada awal tahun ini juga menunjukkan tren yang positif.

Pada periode Januari - Mei 2019 penjualan ekspor sudah mencapai Rp2 44 miliar atau tumbuh 32,7 persen dibandingkan periode yang sama 2018.

"Kontribusi pasar ekspor di awal tahun ini juga berubah. Tahun lalu hanya 44,1 persen kini menjadi 51,1 persen. Kontribusi pasar domestik menurun dari 55,9 persen menjadi 48,9 persen," jelasnya.

Di tempat yang sama, Presiden Direktur INAI Alim Markus menambahkan, perseroan akan terus melakukan peremajaan fasilitas produksi dengan teknologi yang lebih baru agar mampu menghadapi kompetisi.

"Kami akan fokus pada produk-produk yang punya margin tinggi dan melakukan diversifikasi produk, tetapi tidak meninggalkan ciri khas produk INAI," ujarnya. (sb/cin/jay/jpr/jpnn)


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler