Executive Managing Director PT Indal Aluminium Industry Tbk Alim Prakasa mengatakan, dengan kedatangan mesin extrusion press pada Juni lalu maka, produksi meningkat menjadi 14 ribu ton per tahun
BACA JUGA: Equity Sasar Sektor Individu
Sebelumnya, kapasitas produksi 12 ribu ton per tahunBACA JUGA: Demand Innova Baru Lebihi Ekspektasi
Sehingga produksi Indal menjadi 18 ribu ton," tuturnya di sela peringatan HUT ke-40 PT Indal di pabrik Sidoarjo, beberapa waktu lalu.Untuk mendatangkan dua mesin baru, Indal telah mengalokasikan dana sekitar USD 1 juta
BACA JUGA: Carrefour Gandeng MEGA-Citibank
Peningkatan kapasitas produksi untuk mensuplai pasar luar negeri yang tinggi.Selama semester I tahun ini penjualan Indal ke pasar internasional naik mencapai 50 persen, setelah tahun lalu tumbuh 30 persen"Ini yang mendongkrak total penjualan enam bulan pertama menjadi Rp 254,41 miliar atau naik 7,02 persen dibandingkan penjualan periode sama pada 2010 Rp 237,72 miliar," jelas PrakasaTahun depan, dia optimistis penjualan dipasar global akan melesat hingga 75 persen.
Perusahaan yang mengoperasikan pabrik di Waru, Sidoarjo itu telah melakukan pengembangan berbagai produk berbahan baku aluminium lonjoran/batangan atau ekstrusiProduk tersebut antara lain berupa aneka desain tangga, kerangka bangunan dan lainnya lagi, yang dilakukan anak perusahaan yakni PT Indalex"Produk tersebut lebih banyak diorientasikan ke pasar internasional seperti Vietnam, Qatar, Thailand, Filipina, Hongkong, AS, dan Eropa," jelasnyaNegara tujuan terbesar adalah wilayah Asia Tenggara.
Menurut Prakasa, potensi AS masih tinggi"Karena negara itu memberlakukan antidumping untuk produk ekstrusi asal Tiongkok yang nilainya mencapai USD 3 miliar per tahunSedangkan, produk Indal nilainya tidak sampai 10 persen dari ekspor Tiongkok," ujarnya(dio/kim)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sambut Lebaran, Tunjungan City Beroperasi
Redaktur : Tim Redaksi