Indeks Masih Butuh Pemicu

Kamis, 20 Januari 2011 – 11:42 WIB
JAKARTA - Kondisi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih belum berubahPasar masih menanti kepastian kenaikan BI Rate, ditambah lagi dengan menunggu laporan keuangan 2010 dan rencana pembagian deviden.

Menutup perdagangan kemarin, indeks turun 14,36 poin (0,40 persen) ke level 3.534,284 dan Indeks LQ 45 melemah 2,58 poin ke level 621,74

BACA JUGA: Menhub Minta Awasi Maskapai BUMN

"Selama pasar belum mendapatkan kepastian BI rate akan naik, maka market masih akan tetap bergerak seperti ini," kata Head of Technical Research Batavia Prosperindo Sekuritas, Billy Budiman, kemarin (19/1).

Matinya sistem Datafeed di hampir 15 menit perdagangan terakhir, juga turut memberikan kontribusi terhadap pelemahan indeks
Meskipun perdagangan masih tetap bisa berlanjut, kondisinya sudah tidak normal lagi, karena datafeed digunakan untuk memperoleh informasi perdagangan secara realtime.

Sementara, Billy memperkirakan, perdagangan hari ini akan bergerak di kisaran 3500 sampai 3580

BACA JUGA: BNI Kelola Dana APBN

Indeks katanya, masih haus sentimen positif untuk menggenjot pergerakan lebih gesit lagi.

Sementara perdagangan kemarin terhitung tinggi dengan frekuensi transaksi mencapai 128.026 kali pada volume 3,63 miliar lembar saham senilai Rp 5,535 triliun
Nilai transaksi tinggi akibat adanya crossing saham PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) oleh UBS Securites Indonesia (AK) di harga Rp 2.750 per lembar saham

BACA JUGA: PLN Dibikin Repot Pencuri Kabel

Total nilai transaksinya Rp 943,739 miliar dari penjualan 343,178 juta saham.

Kondisi beberapa bursa di Asia; Indeks Komposit Shanghai naik 50,28 poin (1,86 persen) ke level 2.759,26Indeks Hang Seng melesat 265,64 poin (1,10 persen) ke level 24.419,62Indeks Nikkei 225 naik 38,12 poin (0,36 persen) ke level 10.557,10Indeks Straits Times turun tipis 3,03 poin (0,09 persen) ke level 3.246,55(gen)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kemenhub Proses Izin KA di Sumsel dan Kalteng


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler