Menhub Minta Awasi Maskapai BUMN

Kamis, 20 Januari 2011 – 07:41 WIB

JAKARTA - Menteri Perhubungan Freddy Numberi berharap kasus tutupnya operasional Mandala Airlines tidak merembet ke maskapai-maskapai BUMN (Badan Usaha Milik Negara)Oleh karena itu, pihaknya menyarankan agar maskapai nasional memperkuat permodalan

BACA JUGA: BNI Kelola Dana APBN

"Kita minta kepada BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal) agar tidak berdampak ke investasi, mudahan-mudahan ada pelajaran dari maskapai-maskapai kita yang tutup," ujar Freddy usai bertemu dengan Menneg Pemberdayaan Perempuan dikantornya kemarin
Kedepan dia berharap industri penerbangan di Indonesia me njadi lebih baik.

Namun begitu, Freddy menegaskan bahwa pihaknya akan terus mendorong supaya maskapai-maskapai nasional tetap berkibar di negerinya

BACA JUGA: PLN Dibikin Repot Pencuri Kabel

Pemerintah tidak menginginkan akibat berhentinya Mandala Airlines justru membuat maskapai nasional takut menghadapi persaingan usaha
"Maskapai nasional harus tetap berkibar, jangan sampai (pasar) beralih ke maskapai asing," tuturnya.

Dalam beberapa tahun terakhir, setidaknya empat maskapai telah kolaps, antara lain AdamAir akibat perselisihan pemegang saham, lalu Riau Airlines yang sempat tidak mengudara empat bulan akibat kesulitan keuangan

BACA JUGA: Kemenhub Proses Izin KA di Sumsel dan Kalteng

Demikian juga dengan Kartika Airlines yang berhenti beroperasi tahun lalu, dan Mandala Airlines awal tahun ini"untuk Kartika Airlines sekarang masih hold (stop terbang)," tambahnya.

Freddy mengaku tidak ingin kasus tutupnya maskapai Mandala Airlines tidak merembet ke maskapai BUMNOleh karena itu, pihaknya meminta agar Menteri BUMN terus memantau kondisi finansial maskapai BUMNMaskapai BUMN yang sedang menjadi sorotan saat ini adalah Merpati Nusantara Airlines (MNA)"Kita minta agar BUMN memperketat pengawasan," lanjutnya.

Sepanjang tahun 2010 lalu, Merpati diperkirakan masih rugi Rp 30-40 miliarDari sisi pendapatan selama tahun 2010 juga mengalami penurunan, dari sebesar Rp 1,8 triliun di tahun 2009 menjadi Rp 1,7 triliun di tahun 2010Bahkan, Menteri BUMN, Musatafa Abubakar pernah mengancam akan melikuidasi Merpati jika kedepan tetatp saja merugi"Bila tetap rugi saja maka tidak ada jalan lainJalan terakhir yang ditempuh adalah gulung tikar atau likuidasi," kata Mustafa waktu itu.

Menurut Menhub Freddy bisnis penerbangan memang memerlukan permodalan yang besarOleh karena itu, pihaknya berharap agar setiap pengusaha yang ingin endirikan amskapai agar memiliki permodalan yang kuatSelain itu, pengusaha tersebut juga diminta untuk menjalin kerjasama yang baik dengan perbankan"Kalau masalah financing Mandala itu kita tidak ikut campur," tandasnya.

Sementara itu, Direktur Utama PT Mandala Airlines Diono Nurjadin mengakui langkah perseroan menutup operasi karena berawal dari salah strategi bisnisHal ini pula yang menyebabkan Mandala kalah bersaing dari maskapai lain terutama dalam hal penjualan tiket"Secara singkat kami kalah di persaingan, apakah (penjualan) agen atau internet, yang intinya kalah bersaing yang mengakibatkan kami mengalami kerugian cukup lama," ungkapnya dalam rapat kerja dengan Komisi V DPR kemarin.

Dikatakannya secara komersil, manajemen Mandala menjalani strategi yang kurang tepat sehingga tidak" bisa menghasilkan profitSetelah ini, pihaknya memastikan akan melakukan perubahan strategiNamun sampai sekarang dia mengaku belum menemukan strategi yang tepat"Kami sudah ada pembicaraan dengan calon investor untuk me-restart (operasi kembali)," jelasnya(wir)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mandala Gulung Tikar, Pemerintah Dituding Lalai


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler