Indeks Saham Terperosok ke Zona Merah

Jumat, 10 Juni 2011 – 00:43 WIB

JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) kembali terperosok ke zona merahPenetapan suku bunga acuan (BI Rate) tak menahan runtuhnya indeks

BACA JUGA: Selandia Baru Tak akan Ekspor Sapi ke Indonesia

Itu terjadi seiring dengan minimnya sentimen regional market
Pelaku pasar pun tidak berani berspekulasi di tengah variasi gerak bursa-bursa global

BACA JUGA: Defisit, Stop Ekspor Gas



”Sejatinya BI Rate membawa sentiment positif pada gerakan indeks
Tetapi, dorongan itu tidak cukup kuat mengangkat indeks dari zona merah,” ungkap Reza Priyambada, Managing Research Indosurya Asset Management, di Jakarta, Kamis (9/6).

Pekan ini sebut Reza, pelaku pasar asing masih mengambil posisi jual

BACA JUGA: NCC Sabet 3 Penghargaan

Investor asing belum mempunyai kekuatan dan keberanian masuk marketUntuk sementara ini, pelaku pasar baik asing dan domestik manunggu kabar positif dari eksternal”Pendeknya, investor menahan diri sambil ada berita positif,” imbuh Reza. 

Karena itu sambung Reza, pada perdagangan hari ini indeks akan bergerak dengan kecenderungan melemahIndeks akan bergerak di kisaran support 3782 dan resistance 3.832Sejumlah saham-saham pilihan macam London Sumatera Indonesia (LSIP), Perdana Karya Perkasa (PKPK), Borneo Lumbung Energy & Metal (BORN), laik dikoleksi”Indeks saya duga akan berkonsolidasi dengan kecenderungan melemah terbatas,” tambah Purwoko Sartono, Research Analis Panin Sekuritas.

Belum ada sentiment positif yang berpihak pada indeksSepanjang tidak adanya sentiment positif itu, indeks tidak akan bangkit untuk reboundBahkan, indeks sepertinya akan tetap berkubang dan berdamai di zona merahDi sisi lain, pasar juga dibayangi wacana kenaikan harga BBM menyusul melambungnya harga minyak mentah dunia”Kemungkinan besar indeks hari ini akan bergerak dikisaran support-resistence 3786-3819,” ulasnya.

Sementara menyudahi perdagangan Kamis (9/6), indeks finis di posisi 3806,19 setelah terkoreksi 19,63 poin (0,51 persen)Indeks LQ45 juga merosot 4,42 poin (0,65 persen) ke level 673,39Tercatat investor asing menjual saham sebesar Rp 694,990 miliarPerdagangan cukup ramai dengan transaksi frekuensi sebanyak 107.269 kali, pada volume 4,863 miliar lembar senilai Rp 4,249 triliunSaham tertekan 153 saham, 82 naik, dan 106 saham stagnan.

Tercatat Saham bergerak melemah Bhakti Investama (BHIT) turun Rp 5 ke Rp 240, Colorpak Indonesia (CLPI) turun Rp 60 ke Rp 1.270, Indopoly Swakarsa Industry (IPOL) turun Rp 10 ke Rp 200Bursa regional bergerak bervariasi diantaranya Indeks Hang Seng melemah 51,80 poin (0,23 persen) ke level 22.609,83, Nikkei-225 naik 17,69 poin (0,19 persen) ke level 9.388,75, dan Indeks Straits Times melemah 5,41 poin (0,17 persen) ke level 3.097,57(far)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Produksi Padi Kalsel Diprediksi Meningkat


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler