Menteri Pertanian Selandia Baru, David Carter, mengatakan belum ada pendekatan dari Indonesia untuk menggantikan pasokan daging sapi pascapenghentian ekspor dari Australia.
"Negara tidak akan mengizinkan ternak hidup diekspor untuk disembelih dan hanya diekspor untuk pembibitan," kata David Carter sebagaimana dilansir ABC, Kamis (9/6)
BACA JUGA: Defisit, Stop Ekspor Gas
Ketua Industri Daging Sapi dan Domba Selandia Baru setuju dengan kebijakan itu dan mereka mengaku pihaknya sudah kewalahan memasok daging sapi untuk turis-turis pada waktu Piala Dunia musim dingin ini.
Sementara itu, di Australia sendiri telah muncul perbedaan pendapat di dalam Asosiasi Industri Daging dan Ternak Australia tentang apa yang diketahui oleh organisasi itu tentang kekejaman terhadap sapi-sapi Australia di rumah-rumah pemotongan hewan di Indonesia.
Industri Daging dan Ternak Australia memberikan peralatan dan pelatihan kepada sebagian rumah pemotongan hewan Indonesia yang ditayangkan melakukan kekejaman oleh saluran televisi ABC.
Manager Ekspor, Michael Finucan, mengatakan, organisasinya telah melakukan inspeksi di rumah-rumah pemotongan hewan di Indonesia selama 10 tahun, dan sudah mengetahui tentang masalah itu.
Tapi ketua asosiasi, Don Heatley, membantah organisasinya mengetahui hal itu.
Pemerintah sedang dalam pembicaraan dengan industri ternak tentang kompensasi setelah menghentikan ekspor sapi hidup ke Indonesia.(ABC/fuz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kaji Regulasi Saham Emiten Tidur
Redaktur : Tim Redaksi