Indeks Terseret Merah

Rabu, 01 Oktober 2014 – 07:50 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Upaya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) untuk kembali menguat kandas setelah investor asing melakukan aksi jual cukup masif.

Kepastian kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi dari presiden terpilih Jokowi belum cukup mampu mengangkat bursa saham Indonesia kemarin sehingga ditutup turun 4,432 poin (0,086 persen) ke level 5.137,579. Begitu juga indeks LQ45 turun 1,77 poin (0,20 persen) ke level 873,08.

BACA JUGA: Ini Daftar KA yang Tarifnya Naik Per 1 Januari 2015

Investor asing kembali melakukan aksi jual dengan penjualan bersih (foreign net sell) senilai Rp 902,9 miliar kemarin.

Sejalan dengan itu nilai tukar Rupiah kembali melemah ke level 12.212 per dolar Amerika Serikat (USD) dibandingkan level 12.120 per USD pada penutupan sebelumnya.

BACA JUGA: IHSG Tertekan Situasi Global

Penurunan IHSG bersamaan dengan mayoritas bursa saham Asia yang juga mengalami tekanan pada penutupan perdagangan kemarin; indeks Straits Times turun 12,98 poin (0,39 persen) ke level 3.276,74.

Indeks Nikkei 225 turun 137,12 poin (0,84 persen) ke level 16.173,52. Indeks Hang Seng tergerus 296,23 poin (1,28 persen) ke level 22.932,98. Indeks Composite Shanghai menguat 6,16 poin (0,26 persen) ke level 2.363,87.

BACA JUGA: IHSG Rebound ketika Rupiah Melemah

Sinarmas Investment Research PT Sinarmas Sekuritas, memerkirakan pada perdagangan hari ini IHSG bergerak mixed di kisaran level 5.110 - 5.158.

"Indeks akan dipengaruhi oleh akan dirilisnya data Consumer confidence Amerika Serikat (AS) yang diperkirakan ke level 92,5 dan dari" China akan merilis data manufacturing PMI Final yang diperkirakan ke level 50,67 dibandingkan sebelumnya di 51,1," ungkapnya, kemarin.
       
Sedangkan dari dalam negeri, menurutnya, pasar menantikan dirilisnya data inflasi yang diperkirakan naik 0,8 persen ke level 4,79 persen secara tahunan (Year on Year) serta data neraca perdagangan yang diperkirakan defisit ke USD 0,1 miliar.
       
Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Surya Wijaya, mengatakan IHSG masih berkutat pada fase konsolidasi. Kekuatan naik mulai membesar setelah berhasil menembus level tertinggi pada hari sebelumnya.

"Potensi menuju resistance level 5.178 masih terlihat cukup kuat, support mulai naik menjadi 5.098," ujarnya.
       
Kondisi IHSG menurutnya masih berada dalam jalur uptrend. Namun bagi investor jangka pendek disarankan tetap harus waspada.

"Hari ini IHSG berpotensi naik menyambut rilis data ekonomi di awal bulan yang disinyalir akan bagus," kata dia. (gen)

Pertimbangan:
 
Wijaya Karya (WIKA); closed 2.605. buy 2.615. target 2.885
Bank Mandiri (BMRI); closed 10.075. buy 10.025. target 10.525
Adhi Karya (ADHI); closed 2.765. buy 2.750. target 2.975
Energy Mega Persada (ENRG); closed 103. buy 102. Target 115

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bank Mandiri Berinovasi untuk Kalangan Menengah ke Bawah


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler